:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2081421/original/090004700_1523602819-Setya-Novanto2.jpg)
Perkara ini bermula pada 14 November 2017, Setya Novanto sedianya jalani pemeriksaan di KPK terkait korupsi proyek e-KTP, namun tidak hadir. Kemudian pada Kamis, 16 November 2017, pukul 21.00 WIB tim KPK mendatangi rumah Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran baru dan menggeledah dan membawa surat perintah penangkapan.
Sayangnya, Novanto tidak ada di tempat, pencarian pun dilakukan hingga 02.50 WIB namun tetap nihil. Pagi harinya, KPK imbau Novanto menyerahkan diri.
Beberapa jam kemudian, Novanto diketahui mengalami kecelakaan tunggal dan dilarikan ke RSMPH. Tim KPK bergerak ke rumah sakit tersebut namun tidak dapat menemui dokter jaga dan Novanto. KPK menduga ada upaya menghindari penyidikan yang dilakukan oleh kuasa hukum Novanto saat itu, Fredrich Yunadi.
Sementara Bimanesh, diduga turut serta dalam upaya Novanto menghindari proses penyidikan.
Reporter : Yunita Amalia
Sumber : merdeka.com
Awalnya, Fredrich meminta Setnov dirawat dengan alasan pusing. Namun akhirnya disiapkan skenario Setya Novanto mengalami kecelakaan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Setya Novanto Sempat Minta Penanganan Medis dari Dokter Terawan"
Post a Comment