:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2216055/original/008208200_1526474707-20180516-Tito-Sulistyo-8.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham Indonesia terus berkembang setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di kisaran lima persen dan kinerja emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) positif turut mendukung pasar saham Indonesia.
Hal itu mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level tertinggi 6.600 pada awal 2018. Tak hanya itu, transaksi harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan mencapai dua kali transaksi saham di bursa Malaysia dan Singapura. Kinerja emiten tercatat di BEI pun menunjukkan nilai positif.
"Emiten kita growth bagus di atas 20 persen. Dividen dibagikan persentasenya terbesar di ASEAN. Jadi emiten bagus dan pasar bursa likuiditas meningkat bagus," tambah Direktur Utama BEI, Tito Sulistio.
Akan tetapi, kinerja pasar saham Indonesia terganggu saat memasuki kuartal II 2018. Hal itu didorong dari sentimen eksternal dan internal.
Lalu sentimen apa saja yang membayangi pasar saham Indonesia? Bagaimana dampak pelemahan rupiah terhadap emiten di Indonesia? Berikut wawancara Liputan6.com dengan Direktur Utama BEI Tito Sulistio:
Gerak IHSG tinggalkan level tertinggi 6.689 pada awal 2018. Apa yang terjadi di pasar saham?
Melihat indeks, melihat pasar, melihat besaran pasar itu ada satu rumus tertentu. Apa itu? Fungsi dua E. E pertama itu ekonomi negara. Kemudian emiten. Bagaimana performance perusahaan itu? Lalu plus minus P. P itu perseption. Bagaimana lihat persepsi. Dua E ini Indonesia relatif stabil growth 5,1. 5,2 persen, stabil.
Inflasi diperkirakan tiga plus minus satu walaupun masih dianggap tinggi tetapi stabil.Tingkat bunga relatif stabil. Tadinya pun bahkan currency menuju ekuilibrium baru 13.000-13.100. 0,05 persen growth. Jadi ekonomi kita sudah oke. Tetapi menjadi bagus karena S&P pada Mei naikkan peringkat Indonesia jadi BBB atau investment grade. Nilainya tujuh.
Faktor lainnya yang pengaruhi pasar saham Indonesia?
Kedua, emiten kita growth bagus growth di atas 20 persen. Bahkan dividen dibagikan persentase terbesar salah satu di ASEAN. Jadi emiten bagus dan pasar bursa likuiditas meningkat bagus. Kita likuiditas sekitar 386 ribu per hari. Itu dua kali dari Malaysia, hampir empat kali dari singapura. Lebih tinggi dari pada Thailand setiap harinya, paling likuid.
Pertanyaan apakah pasar saham dari fundamental. Persepsi sangat psikologi ekonomi orang bilang, sangat behaviour. Misalnya sambil bercanda ngomong kalau ekonomi bagus saham perusahaannya bagus, Donald Trump jatuh, harga saham turun. Apa hubungannya? Itu persepsi. Persepsi prediksi. Karena pasar saham itu naik dahului perekonomian dan turun dahului ekonomi. 19 November kita growth bagus 6.690 high ever.
Mendadak pak Trump melakukan apa yang sudah dijanjikan pada kampanye inward looking. Istilahnya berdikari. Dia bilang kita akan berikan ajak khusus stainless steel dan baja. Tanggal 20 langsung bereaksi perang dagang china pun melakukan proteksi termasuk yang terbesar adalah kedelai impor dari Amerika Serikat. Dan pasar saham anggap negatif.
Akan tetapi AS ekonomi lebih keren-kerennya akibatnya dolar dia menguat, membuat mata uang melemah. The Fed naikkan suku bunga tambah lagi dolar. Inilah persepsi berdampak ke pasar modal, ini kejadiannya.
Bagaimana faktor dari dalam negeri?
Walaupun Indonesia sendiri kalau melihat situasi kiri kanan dari dalam negeri ini pada saat bersamaan kita sudah warning dari November tahun kemarin 171 pilkada uang Rp 30-40 triliun ditarik dari perbankan. Lima tahun sekali Rakyat bohongin politikus beli kaos bagikan nasi bungkus . Lima tahun biaya politik.
Taruh di bawah bantal. Sesudah tax amnesty uang dari situ. Pada saat bersamaan ada pembayaran pajak pada akhir maret. Pada saat bersamaan persiapan pilpres, orang mulai belanja, Lebaran dan Asian Games lalu piala dunia. Piala dunia unik ini biasanya piala dunia uang 4-5 persen berkurang dari pasar modal. Untuk apa? Saya tidak tahu. Ini membuat likuitas terganggu.Terbukti, dana pihak DPK tahun ini lebih kecil dari tahun kemarin.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3535856/eksklusif-bos-bei-masih-ada-kabar-baik-di-pasar-sahamBagikan Berita Ini
0 Response to "Eksklusif Bos BEI: Masih Ada Kabar Baik di Pasar Saham"
Post a Comment