:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/867060/original/052409700_1430625647-foto-3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Pesatnya perkembangan dunia digital menandai masuknya Revolusi Industri 4.0 atau keempat. Dampak dari revolusi industri diprediksi akan menghilangkan beberapa jenis pekerjaan karena digantikan sistem komputerisasi atau digital.
Hal ini menjadi tantangan dari para generasi muda ke depan. Karena itulah dari sistem pendidikan juga harus mampu menyesuaikan dengan kondisi ini.
Dalam rangka itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan merancang ulang kurikulum sebagai acuan pembelajaran di sekolah. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Rabu (2/5/2018).
"Kita sebetulnya sebelum ada isu tentang revolusi industri 4.0 itu, Kemendikbud sudah membuat standar untuk pembelajaran itu akan kita me-redesign kurikulum yang memiliki lima kompetensi," jelas Muhadjir usai upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat.
Lima kemampuan yang harus dimiliki para generasi muda dalam rangka menghadapi revolusi industri keempat adalah kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama, dan percaya diri.
"Jadi ini adalah modal yang sangat dibutuhkan untuk bisa masuk abad 21 dan menguasai serta bergaul dalam revolusi industri 4.0," jelasnya.
Terkait capaian bidang pendidikan dalam setahun terakhir, Muhadjir menyampaikan ada target tertentu yang masih jauh dari harapan. Sementara sisa waktu jabatannya hanya sekitar setahun.
"Kita berkejaran dengan waktu. Mudah-mudahan kita bisa lebih mempertajam prioritas-prioritas yang memang harus kita lakukan, berhubungan dengan semakin terbatasnya waktu dan semakin terbatasnya anggaran, semakin terbatasnya kesempatan untuk mengekseskusi program-program itu," paparnya.
Tahun ini pihaknya akan fokus mengatasi persoalan guru yang cukup kompleks. Muhadjir mengatakan, rasio guru dibanding siswa cukup ideal.
"Tetapi memang sebetulnya itu adalah semu karena sebagian besar hampir separuh dari guru-guru yang bertugas, tak memiliki status atau biasa disebut guru honorer," jelas Mendikbud.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
https://www.liputan6.com/news/read/3496936/hadapi-revolusi-industri-40-kemendibud-akan-rancang-ulang-kurikulumBagikan Berita Ini
0 Response to "Hadapi Revolusi Industri 4.0, Kemendibud akan Rancang Ulang Kurikulum"
Post a Comment