Ketidakjujuran panitia penyelenggara disinyalir sebagai pangkal masalah pembagian sembako maut di Monas. Menurut Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, izin yang diajukan panitia berupa kegiatan kebudayaan.
Kenyataannya jauh panggang dari api. Forum Untukmu Indonesia nyatanya juga menggelar pembagian sembako. Hal itu yang menjadi daya tarik masyarakat.
"Panitia tidak menjelaskan sedetail mungkin acara dan seberapa besar jumlah massa yang hadir. Dan ternyata jumlah massa yang hadir luar biasa banyaknya," kata Mangara.
Menilik Peraturan Gubernur nomor 186 tahun 2017 tentang Pengelolaan Kawasan Monas Pasal 6 ayat 2, kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar harus mendapat persetujuan Gubernur.
Tak hanya itu, proposal permohonannya pun lebih dulu dikaji tim khusus yang melibatkan Sekretariat Negara, Polisi, TNI dan Pemprov DKI.
Manggara menuturkan, ribuan massa menyemut di Monas pada Sabtu 29 April 2018 lalu. Pada pukul 11.00, jumlah peserta bagi-bagi sembako sudah mencapai 100 ribu orang.
Informasi yang sejak awal keliru diduga membuat aparat tidak siap mengantisipasinya. Mangara sempat turun langsung ke lokasi hari itu. Ia berdiskusi dengan Kapolres Jakarta Pusat, Dandim Jakarta Pusat, dan Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya.
Keempatnya sepakat pembagian sembako harus segera dihentikan. Namun, kondisi di lapangan membuat semua jadi serba salah. Massa sudah membeludak. Keputusan itu pun urung terlaksana.
Skenario penghentian diubah, menjadi mengawal pembagian sembako. "Bukan menjadi pelaksana, tetapi mengawal supaya tidak terjadi situasi yang tidak dikehendaki," ungkap Mangara.
Pemprov DKI, kata dia, kemudian membantu untuk mengatur cara bagi-bagi sembako. Acara baru usai menjelang Maghrib.
Tak hanya keramaian ekstrem yang diduga merenggut korban jiwa. Belakangan, masalah lain yang tidak diantisipasi juga muncul. Yakni, sampah yang menumpuk hingga 70 ton beratnya.
Juga ada sejumlah problem lain seperti kerusakan sarana dan prasarana.
Masuk Daftar Hitam
Yang jelas, Pemprov DKI kini memasukkan Forum Untukmu Indonesia dalam daftar hitam. Mereka tidak akan mendpaat lagi izin penyelenggaraan kegiatan. Rupanya, FUI tak hanya melanggar Pergub nomor 186 tahun 2017.
"Kedua (langgar) peraturan ketenteraman dan ketertiban, banyak sekali yang dilanggar. Beberapa sedang diinventaris biro hukum apa saja yang dilanggar," kata Sandi di Kementerian Koperasi, Rabu 2 Mei 2018.
FUI juga mencatut logo resmi Pemprov DKI tanpa izin. Seolah, kegiatan itu diselenggarakan Pemprov DKI.
Di sisi lain, Sandiaga mengatakan peristiwa ini akan menjadi pelajaran bagi Pemprov DKI. Ke depan, perizinan akan diperketat.
"Dan ini jadi koreksi untuk Pemprov. Bahwa penggunaan daripada Monas ini betul-betul harus dipastikan," Sandiaga berujar.
Ia menegaskan bertanggung jawab terhadap insiden pembagian sembako di Monas. Bagaimanapun, menurut Sandi, peristiwa itu terjadi di wilayah DKI Jakarta.
Politisi Gerindra ini juga meminta pihak penyelenggara secara kesatria meminta maaf pada keluarga korban. "Kita harapkan panitia juga gentleman dong, kesatria minta maaf. Kami saja yang tidak salah minta maaf," ucap Sandiaga.
Jangan Dipolitisasi
Spekulasi dan isu terkait pembagian sembako di Monas berseliweran. Dari menyinggung politik hingga yang menyerempet SARA.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta insiden pembagian sembako di Monas tak dipolitisasi.
"Mari kita tidak mempolitisasi musibah ini," kata Sandiaga di Pasar Pelita, Jakarta Utara, Kamis (3/5/2018). Ini, kata dia, sebagai bentuk penghormatan bagi para korban dan keluarganya.
Pemprov DKI dengan penyelenggara Forum untukmu Indonesia (FUI) dan juga dengan parpol oposisi.
"Jangan bentur-benturkan kami dengan penyelenggara, jangan benturkan kami dengan parpol yang kebetulan tidak mendukung kami pada pilkada sebelumnya," ujar dia.
Sandiaga Uno mengaku sudah bertemu Ketua Forum Untukmu Indonesia (FUI) Dave Santosa.
Pertemuan dengan Dave difasilitasi Ketua Perindo DKI Jakarta Sahrianta Tarigan. Mereka bertemu pada Senin malam.
https://www.liputan6.com/news/read/3499551/headline-tragedi-pembagian-sembako-di-monas-perizinan-jadi-pangkal-atauBagikan Berita Ini
0 Response to "HEADLINE: Tragedi Pembagian Sembako di Monas, Perizinan Jadi Pangkal Atau...?"
Post a Comment