Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (13/05), pemain kedua tim berkumpul melingkar di tengah lapangan. Setelahnya, mereka mengheningkan cipta selama semenit.
Menurut Media Officer Arema FC, Sudarmaji, sebetulnya prosesi mengheningkan cipta ini sudah sempat dibahas pada acara match commissioner meeting lalu. Namun, ia menyebut, hal ini mulanya untuk mengenang kepergian salah satu legenda Timnas Indonesia, Zulkarnain Lubis.
"Namun, karena ada musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Surabaya, kami juga melakukan mengheningkan cipta ini bagi mereka," ujar Sudarmaji.
"Selain mengheningkan cipta, para pemain juga mengenakan pita hitam sebagai tanda duka cita," sambungnya.
Menurut Sudarmaji, Arema tak lagi memandang rivalitas antara Malang dan Surabaya, terutama di bidang sepakbola. Pasalnya, teror bom ini adalah masalah kemanusiaan.
"Kita tepikan dulu rivalitas yang ada dan sama-sama berduka dengan insiden ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Sudarmaji menyebut adanya insiden ini tak berpengaruh pada pelaksanaan pertandingan antara Arema dan PSM Makassar. Pria berusia 42 tahun tersebut mengaku tak ada tambahan pengamanan pada ajang ini.
"Tetap kami menurunkan 600 personel kepolisian. Ini standar untuk big match," ungkapnya.
"Namun, meski tak ada tambahan pengamanan, saya yakin, pihak kepolisian akan meningkatkan kewaspadaan," ia menandaskan. (den/dim)
Kalo berita nya ga lengkap buka link disamping buat lihat berita lengkap nya https://www.bola.net/indonesia/insiden-bom-arema-kontra-psm-diawali-mengheningkan-cipta-e7c319.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Insiden Bom, Arema Kontra PSM Diawali Mengheningkan Cipta"
Post a Comment