:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1052976/original/065914100_1447331442-20151112-Beras-Vietnam-Pelabuhan-Tanjung-Priok-Jakarta-05.jpg)
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengeluarkan izin impor beras sebesar 500 ribu ton untuk Perum Bulog. Sebelumnya, perusahaan pelat merah tersebut juga telah mendapatkan izin impor beras sebesar 500 ribu ton.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahja Widayanti mengatakan, tambahan izin impor beras tersebut hanya untuk meningkatkan stok beras Bulog. Sebab, sebagai BUMN yang bertugas menjaga ketersediaan pangan, Bulog harus memiliki stok yang cukup dalam mengantisipasi lonjakan harga pangan seperti beras.
"Bulog harus punya cadangan beras yang mencukupi, jadi supaya bisa cukup sebagai buffer stok," ujar dia di Kawasan Kasablanka, Jakarta, pada 17 Mei 2018.
Meskipun saat ini Bulog memiliki stok beras lebih dari satu juta ton, stok yang ada tersebut bisa saja digelontorkan sewaktu-waktu dalam rangka mengendalikan harga. Terlebih saat memasuki Ramadan seperti sekarang, permintaan pangan cenderung akan meningkat.
"Ini untuk menjaga saja supaya kita lebih kuat lagi," kata dia.
Namun Tjahja memastikan, memasuki Ramadan, rata-rata harga beras secara nasional terkendali. Bahkan sebagai besar telah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kemendag.
"Dari hasil pengamatan di 34 provinsi rata-rata sudah mencapai HET. Secara umum sudah, kan harga beras masing-masing," ujar dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3530680/pemerintah-impor-beras-jilid-ii-karena-harga-masih-mahalBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Impor Beras Jilid II Karena Harga Masih Mahal"
Post a Comment