:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/thumbnails/2132015/original/017166700_1525262066-usia-tak-halangi-manula-belajar-calistung-fokus-sore-417df5.jpg)
Fokus, Karanganyar - Menempati teras rumah dan duduk beralas tikar, puluhan ibu-ibu di Desa Jumantoro, Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Karanganyar, Jawa Tengah, ini tekun belajar. Relawan yang memberi pelajaran pun tampak sabar meladeni satu demi satu peserta.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Rabu (2/5/2018), selain berhitung, para peserta juga belajar menulis dan membaca. Bagi mereka, latihan menulis bukanlah perkara mudah. Tangan mereka kaku karena tak terbiasa, apalagi sehari-hari harus bekerja keras.
"Dulu saya pernah belajar menulis, namun sekarang saya lupa dan sudah kaku tangannya," kata salah seorang peserta Sinah.
Umumnya para peserta kelas belajar yang digelar relawan ini tidak tamat sekolah dasar. Meski pernah mengikuti kegiatan pemberantasan buta huruf, tetapi kebanyakan dari mereka kembali lupa.
"Selang beberapa waktu, mereka kita asah lagi. Sekarang saya membuat pembelajaran ini seminggu sekali. Saya tetap memberikan pelajaran kepada mereka seminggu sekali agar mereka tidak buta aksara lagi," kata pengajar Tritancuty Keksi Endah Nuraeni.
Kini ibu-ibu yang sudah lanjut usia di Desa Jumantoro ini dapat bimbingan belajar dua kali seminggu. Belasan diantaranya bahkan telah mengikuti ujian kesetaraan paket b dan c.
Bagi Tritancuty bersama para relawan lainnya, pengabdian pada bidang pendidikan bukan semata urusan guru dan pemerintah. Ada kepuasan tersendiri bila warga terbebas dari buta aksara.
https://www.liputan6.com/news/read/3498400/puluhan-ibu-buta-huruf-di-karanganyar-ikuti-kelas-calistungBagikan Berita Ini
0 Response to "Puluhan Ibu Buta Huruf di Karanganyar Ikuti Kelas Calistung"
Post a Comment