:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2079136/original/047235800_1523537213-Banner__revisi__2_.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Charta Politica merilis hasil survei nasional mengenai elektabilitas calon presiden pasca deklarasi Prabowo Subianto menjadi calon presiden di pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih jauh di atas Prabowo.
Elektabilitas Prabowo sebagai capres tercatat sebesar 23,3 persen. Sedangkan Jokowi masih di posisi atas dengan angka 51,2 persen.
Charta politica pun membandingkan hasil tersebut dengan hasil survei dari Litbang kompas, dimana Jokowi mendapatkan angka 55,9 persen dan Prabowo 14 persen.
"Artinya, kalau kita lihat ada tendensi kenaikan dari angka 14 persen hasil survei Litbang kompas sebelumnya terhadap Prabowo, ini 2 hari setelah 11 April setelah deklarasi internal Prabowo," ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Menurut Yunarto, peristiwa deklarasi internal Prabowo memang cukup berpengaruh dan berimplikasi terhadap naiknya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Namun, lanjut dia, penurunan Jokowi setelah deklarasi Prabowo pun tidak signifikan.
"Penurunan di Jokowi apakah signifikan? Tidak, tapi di Prabowo sedikit signifikan. Berarti ada pengaruh, membuat elektabilitasnya cenderung ngaruh," kata dia.
Di luar kedua nama tersebut, terdapat 5 nama lainnya yang masuk dalam daftar capres, meski elektabilitas mereka di bawah angka 6 persen.
Kelima nama yang diperkirakan jadi lawan Jokowi adalah Gatot Nurmantyo sebesar 5,5 persen, Anies Baswedan 3,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen. "Ada juga M. Jusuf Kalla 2,0 persen dan Muhaimin Iskandar 0,6 persen, sedangkan 11,5 persen tidak menjawab atau tidak tahu," ujarnya.
https://www.liputan6.com/news/read/3533539/survei-charta-politica-usai-deklarasi-prabowo-jadi-capres-jokowi-tetap-unggulBagikan Berita Ini
0 Response to "Survei Charta Politica: Usai Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Jokowi Tetap Unggul"
Post a Comment