:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2227402/original/013797400_1527229477-20180524-RUU-Antiterorisme-7.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang baru disahkan mengatur ancaman hukuman bagi kejahatan terorisme yang melibatkan anak-anak. Ketentuan ini diatur dalam Pasal 16A.
Pasal tersebut merupakan tambahan pasal baru yang disisipkan di antara Pasal 16 dan Pasal 17. Pasal tersebut berbunyi: Setiap orang yang melakukan Tindakan Pidana Terorisme dengan melibatkan anak, ancaman pidananya ditambah 1/3 (sepertiga).
Anggota Pansus RUU Terorisme Dave Laksono mengatakan, pasal tersebut masuk bukan dipicu rentetan insiden teror di 3 gereja di Surabaya, di mana pelaku melibatkan anak-anak. Dave menyebut, pasal tersebut sudah dibahas sejak awal pembentukan Pansus.
Pansus, kata Dave, berkaca dari kasus-kasus terorisme di negara lain yang banyak melibatkan anak-anak. Hal ini yang mendasari Pansus untuk memasukkan pasal pidana bagi pelaku yang melibatkan anak-anak.
"Enggak, pada itu muncul sejak lama, sejak awal pembahasan di Pansus," kata Dave saat dihubungi, Jumat (25/5/2018).
"Awalnya kita berpikir mungkin ini (aksi teror libatkan anak-anak) bisa terjadi di Indonesia dan nyatanya terjadi juga kan. Itu semangat Pansus dari munculnya Pasal 16A itu," sambungnya.
https://www.liputan6.com/news/read/3538842/uu-terorisme-beri-hukuman-tambahan-bagi-pelaku-yang-libatkan-anak-anakBagikan Berita Ini
0 Response to "UU Terorisme Beri Hukuman Tambahan bagi Pelaku yang Libatkan Anak-Anak"
Post a Comment