:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2245195/original/019037200_1528606404-20180610-Pemudik-Mulai-Padati-Terminal-Kampung-Rambutan-ARBAS-4.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pemudik mulai memadati Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (11/6/2018). Tercatat hingga H-5 Lebaran setidaknya 43.887 penumpang yang diangkut ke kampung halaman masing-masing.
Pantauan di lapangan, bangku-bangku yang tersedia di areal Terminal Kampung Rambutan tidak mampu menampung kehadiran penumpang. Tak ayal banyak penumpang yang duduk lesehan.
Menurut Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emiral August Dwinanto, banyak penumpang rela duduk lesehan dan menunggu berjam-jam demi bisa menaiki bus favorit untuk mudik.
"Itu menunggu bus favorit. Dia (penumpang) enggak mau bus yang lain. Misalnya penumpang di bus Budiman, dia rela nungguin, bahkan menginap asal bisa naik bus Budiman," terang dia.
Emiral pun mencontohkan istrinya sendiri. Dia mengatakan, kendaraan yang ditumpangi istrinya kalau pulang kampung adalah Bus Sinar Depok.
"Dari dulu hingga sekarang tidak pernah ganti-ganti. Enggak mau yang lain. Mungkin karena nyaman dan pelayanan yang mereka rasakan lebih baik," ungkap dia.
Emiral menjelaskan, dalam sehari 400 sampai 450 kendaraan keluar dari Terminal Kampung Rambutan. Adapun bus-bus yang menjadi favorit penumpang, antara lain Budiman, Gapuraning Rahayau, Sinar Jaya.
"Itu yang saya sebutkan baru sebagian masih banyak lagi tergantung daerah tujuannya," ungkap dia.
https://www.liputan6.com/news/read/3557025/cerita-kepala-terminal-soal-fanatisme-bus-pemudikBagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Kepala Terminal soal Fanatisme Bus Pemudik"
Post a Comment