BANJARMASINPOST.CO.ID - Malam Hari Raya Idul Fitri 2018 umat muslim dianjurkan untuk menghidupinya dengan memperbanyak ibadah dan membaca doa akhir Ramadhan.
Dilansir nu.or.id, di antara petunjuk itu adalah apa yang disebutkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jilani adalah membaca doa akhir Ramadhan.
Beliau mengatakan bahwa di malam hari raya, Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengosongkan dirinya dari segala kegiatan untuk khusyu’ beribadah dan membaca doa akhir Ramadhan.
Keterangan ini sebagaimana ditegaskan dalamTadzkir al-Nas sebagai berikut:
قَالَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ذَكَرَ الشَّيْخُ عَبْدُ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِيُّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِي الْغُنْيَةِ أَنَّ سَيِّدَنَا الْإِمَامَ عَلِيَّ بْنَ أَبِيْ طَالِبٍ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ كَانَ يُفَرِّغُ نَفْسَهُ لِلْعِبَادَةِ فِيْ أَرْبَعِ لَيَالٍ فِي السَّنَةِ، وَهِيَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَتَا الْعِيْدَيْنِ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
“Tuanku (Habib Ahmad bin Hasan al-‘Athas) berkata, Syekh Abdul Qadir al-Jilani menyebutkan dalam kitabal-Ghun-yah, bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengosongkan dirinya untuk fokus beribadah pada empat malam dalam satu tahun. Awwal bulan Rajab, dua malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adlha) dan malam Nishfu Sya’ban”. (Sayyid Ahmad bin Hasan al-‘Athas, Tadzkir al-Nas, hal.187, Maktabah al-Makruf, Huraidlah, tanpa keterangan cetak).
Baca: Ingat! 4 Larangan bagi Umat Islam Saat Merayakan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2018
Baca: Bacaan Niat Mandi Hari Raya Idul Fitri dalam Bahasa Arab, Latin Beserta Artinya
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Lebaran Idul Fitri 2018, Cocok untuk WhatsApp, FB, Twitter atau Instagram
Masih dalam kitab yang sama, salah satu doa-doa yang dipanjatkan Sayyidina Ali saat menghidupi malam hari raya, awal Rajab, dan Nishfu Sya’ban adalah sebagai berikut:
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ.
Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’amti, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimnî bihim min kulli sû’in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj’al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardlâ ‘annî, fa-inna maghfirataka lidh-dhâlimîn, wa anâ minadh dhâlimina, allâhumma ighfirl lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî ma la yanfa‘uka, fainnaka al-wâsi’ata rahmatuhu, al-badî’ata hikmatuhu, fa a’thinî as-sa‘ata wad da‘ata, wal amna wash shihhata wasy syukra wal mu‘âfata wattaqwâ, wa afrigh ash-shabra wash shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj’al ma’ahu al-‘usrâ, wa a’imma bidzâlika ahli wa waladî wa ikhwâni fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.
“Ya Allah limpahkan rahmat ta’zhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridloilah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karenaMu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin mukminat”.
Kalo isi berita ga lengkap buka atau baca link di bawah http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/06/14/doa-akhir-ramadhan-atau-malam-hari-raya-idul-fitri-ini-yang-dilakukan-sayyidina-ali-bin-abi-thalibBagikan Berita Ini
0 Response to "Doa Akhir Ramadhan atau Malam Hari Raya Idul Fitri, Ini yang ..."
Post a Comment