Search

Film Stadhuis Schandaal Jadi Tontonan Bersejarah Bagi Generasi Milenial

Adisurya Abdi menjelaskan, industri film di tanah air banyak mengangkat cerita sejarah sebagai film layar lebar, namun karena penggarapannya jauh dari aspek menghibur sehingga cenderung tak diminati penonton – khususnya milenial.

"Kelemahan film kita adalah mengangkat kisah nyata sejarah tapi tidak dalam wujud kekinian, dalam artian memakai format pendekatan hiburan dan pop," kata Adisurya. Adisurya yang menempuh pendidikan di Advanced School for Film Directing (1986-1987) di Los Angeles, Amerika Serikat, pernah menyutradarai berbagai film seperti Gita Cinta dari SMA, Roman Picisan dan Asmara.

Menurut Adisurya Abdi, para pelaku industri perfilman, termasuk sutradara, tidak bisa menghindari hal itu karena penonton film di tanah air kini rata-rata didominasi dari kalangan berusia 12 hingga 27 tahun.

"Kalau kita bicara sejarah tempo dulu, maka mereka tidak paham. Filmlah yang memiliki ruang dan alat untuk memberi tahu mereka, apa dan siapa yang pernah terjadi di negeri ini. Caranya ikuti selera milenial," kata Adisurya Abdi.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/showbiz/read/3553434/film-stadhuis-schandaal-jadi-tontonan-bersejarah-bagi-generasi-milenial

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Film Stadhuis Schandaal Jadi Tontonan Bersejarah Bagi Generasi Milenial"

Post a Comment

Powered by Blogger.