:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2234350/original/050214100_1527774537-Jokowi-Lantik-Yahya-Cholil-Staquf-Jadi-Anggota-Wantimpres1.jpg)
Kunjungan Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ualam (PBNU), Yahya Cholil Staquf, dalam acara American Jewish Committee (AJC) Global Forum, Minggu 10 Juni 2018, di Yerusalem, menuai polemik di Tanah Air.
Ketua MUI Maruf Amin menyampaikan, kunjungan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu tidak mendapatkan dukungan dari MUI. Termasuk juga dari PBNU sendiri.
Ma'ruf menegaskan MUI konsisten membela Palestina dan mendukung sikap pemerintah Indonesia yang tegas menyatakan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Palestina. Sebagaimana yang juga diserukan seluruh negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
"Masalah Cholil itu tidak ada kaitannya dengan MUI. Jangankan dengan MUI, dengan PBNU saja tidak. Karena itu kita tidak memberikan, mendukung oleh saudara Yahya Staquf," tutur Maruf Amin di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 12 Juni 2018.
Menurut Ma'ruf Amin, ada atau tidaknya manfaat dari langkah Yahya Staquf itu dapat dilihat nantinya. Terlebih, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sendiri telah mengupayakan usaha perdamaian Palestina.
"Apakah itu memperlancar upaya-upaya Kemenlu dalam rangka mengupayakan perdamaian dengan tetap menjaga agar Palestine menjadi negara yang merdeka, berdaulat, atau justru mengganggu. Nanti akan dilihat. Tetapi sebenarnya diplomasi yang kita inginkan tetap melalui Kemenlu secara resmi," jelas dia.
https://www.liputan6.com/news/read/3561706/mui-tak-akan-panggil-yahya-cholil-staquf-soal-kunjungan-ke-israelBagikan Berita Ini
0 Response to "MUI Tak Akan Panggil Yahya Cholil Staquf soal Kunjungan ke Israel"
Post a Comment