:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1490695/original/084209000_1485750439-Suku-Bunga3.jpg)
Sebelumnya, The Federal Reserve (the Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan suku bunga pada Rabu. Kenaikan suku bunga ini sudah diperkirakan oleh analis dan ekonom.
Dengan adanya kenaikan suku bunga ini menandakan tonggak pergeseran kebijakan Bank Sentral AS dari yang awalnya pelonggaran kebijakan moneter untuk memerangi krisis keuangan dan resesi pada 2007-2009 menjadi pengetatan kebijakan moneter.
Dalam kenaikan suku bunga pada Juni ini, the Fed mematok di kisaran 1,75 persen hingga 2 persen. Bank Sentral AS mengesampingkan janji sebelumnya bahwa mereka akan terus menahan suku bunga di kisaran rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Perekonomian sudah berjalan dengan baik," jelas Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam konferensi pers usai Rapat Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee).
"Seluruh indikasi ekonomi menunjukkan perbaikan. data tenaga kerja, inflasi dan lainnya sesuai dengan perkiraan," ujar dia.
Ekspektasi ekonomi yang sudah baik menjadi pendorong Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga sebanyak 7 kali sejak 2015 lalu.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cerah ini menjadi landasan bank the Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan awal pada beberapa bulan mendatang. Diperkirakan akan ada dua kali kenaikan lagi pada tahun ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menakar Prospek Ekonomi Indonesia pada 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengusaha Antisipasi Kenaikan Suku Bunga The Fed"
Post a Comment