Search

Permintaan Tinggi, Bunga Kredit Sektor Konsumsi Paling Cepat Naik

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan bahwa BI masih memiliki ruang untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.

"Ke depan, BI akan terus mengkalibrasi perkembangan ekonomi dan keuangan baik domestik maupun global untuk memanfaatkan masih adanya ruang untuk kenaikan suku bunga secara terukur," kata Perry, di kantornya, Rabu 30 Mei 2018.

Perry mengungkapkan, meski ada peluang menaikkan suku bunga acuan namun keputusan tersebut tentunya tetap akan dipengaruhi oleh faktor-fakfor yang lain.

"Berarti memang probabillitas kenaikan ada, tapi secara terukur. Tapi akan disesuaikan dengan inflasi, global, suku bunga, kadar-kadarnya bukan dosis tinggi dan segala macam," dia menjelaskan.

Kendati suku bunga mengalami kenaikan, Perry meyakinkan bahwa angka pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kredit tidak akan mengalami perubahan.

"Dampaknya terhadap growth masih konsisten di 5,2 persen, dan kredit di 10 persen. Makroprudensial soon akan kita keluarkan. Akan kita bahas dalam RDG akhir juni. Sehingga ini sekaligus juga merespon, tidak langsung laba bank turun, pertumbuhan ekonomi anjlok. Karena kami juga terus mempercepat relaksasi makropurdensial agar growth tetap terdorong," jelas dia.

Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 4,75 persen.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bank Indonesia (BI) gelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan tambahan pada Rabu 30 Mei 2018, membahas kondisi ekonomi dan moneter terkini serta prospek ke depan.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3561572/permintaan-tinggi-bunga-kredit-sektor-konsumsi-paling-cepat-naik

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Permintaan Tinggi, Bunga Kredit Sektor Konsumsi Paling Cepat Naik"

Post a Comment

Powered by Blogger.