:strip_icc():format(jpeg):watermark(liputan6-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape.png,-0,0,0)/liputan6-media-production/medias/2046192/original/008830600_1522559963-David_da_Silva_Selebrasi.JPG)
Lagi-lagi, ini bukanlah kebiasaan dari Alfredo mengkritik kinerja sang pengadil usai menerima kekalahan. Sebelumnya, pelatih berusia 45 tahun itu selalu menerima dengan baik segala keputusan wasit.
Namun, kebiasaan Alfredo melakukan protes sudah muncul sejak melawat ke markas Borneo FC. Setelah itu, dia selalu membicarakan keputusan wasit kepada awak media mengingat timnya tidak menang.
Di luar cara Alfredo mengutak-atik strategi dan taktik, muncul beberapa perubahan yang dilakukannya. Mulai merasa bergantung pada satu pemain, memrotes wasit, dan lebih sering mengadalkan latihan tertutup.
“Sekarang pemain akan libur panjang. Nanti kami akan melihat ke depan seperti apa yang penting harus dimiliki oleh tim ini,” ungkap pelatih yang membawa Persebaya juara Liga 1 2017 itu.
Persebaya saat ini menjadi kontestan Liga 1 dengan torehan kemenangan paling sedikit dengan tiga laga saja. Namun, perbedaan dengan konstestan lain juga disebabkan oleh jumlah laga yang dimainkan oleh Persebaya.
Di antara tim yang menghuni peringkat 11 ke bawah, Persebaya menjadi satu-satunya tim yang baru melakoni 11 pertandingan. Dua laga lainnya masih berstatus tunda, masing-masing melawan dua klub eks perserikatan, Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Highlights Liga 1 2018, PSM Vs Persebaya 1-0
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Persebaya Terpuruk, Ketergantungan pada David da Silva Terbukti"
Post a Comment