
Pertandingan sepak bola Piala Dunia 2018 di Rusia meningkatkan penjualan minuman beralkohol seperti bir dan anggur sampai puluhan persen dari biasanya di rumah-rumah minum atau pub di London.
"Peningkatan perputaran uang kemungkinan sekitar 30-35% dari penjualan minuman, semata-mata karena penjualan bir dan anggur. Sangat efektif, sangat bagus buat kami," kata Nigel Wright, manajer bar Stags Head di London barat.
Peningkatan penjualan sejatinya biasa terjadi selama digelar pertandingan sepak bola besar.
"Setiap empat tahun, tetapi kita juga ada Piala Eropa setiap empat tahun. Jadi sebenarnya setiap dua tahun. Selama Inggris masuk babak kualifikasi, cukup baik. Sudah pasti karena London kota yang budayanya beragam, selalu ada orang datang dan menonton pertandingan," Nigel melanjutkan dalam percakapannya dengan Nuraki Aziz untuk BBC News Indonesia.
Hari Senin lalu (18/06) saat tim Inggris bertanding melawan Tunisia pengunjung meningkat sampai 80%, karena sebagian besar pengunjung setia pub ini memang warga Inggris.
Pub-pub lain juga tampak ramai ketika Inggris bertanding melawan Panama di Grup G, Minggu (24/06), yang berakhir dengan kemenangan Inggris 6-0. Kemenangan ini mengantarkan Inggris masuk ke babak 16 besar. Pengunjung serius menonton jalannya pertandingan sambil menikmati minuman.
Nigel mengatakan pubnya juga menyediakan makanan khas Inggris seperti kentang dan makanan gratis lainnya di bar, khusus untuk menghormati tim Inggris.
Jumlah televisi yang dipasang juga ditambah agar pengunjung bahkan bisa menonton dari luar. Tempat tersebut dibuat menjadi semakin meriah karena dihiasi bendera-bendera kecil peserta Piala Dunia di dalam maupun di luar pub independen itu.
Di hari yang berbeda ketika Portugal bertanding melawan Spanyol, pengunjung pun meningkat.
Pada hari Minggu sejumlah pendukung asal Brasil, yang singgah di London dalam perjalanan ke Rusia, menginap di hotel di dekat pub itu dan mereka pun menonton di Stags Head.
Pengeluaran meningkat?
Jadi apakah pengunjung memang lebih banyak mengeluarkan uang untuk membeli minuman, seperti bir saat Piala Dunia?
"Banyak. Lebih banyak 50%. Senin malam saya biasanya minum empat sampai lima gelas. Sekarang kira-kira delapan sampai sepuluh pint," kata Chris, penduduk London, salah seorang pelanggan setia Stags Head.
Satu pint bir kurang lebih adalah 0,5 liter.
Darren, teman Chris juga mengatakan ia minum dua kali lebih banyak dibandingkan biasanya karena Piala Dunia, terutama jika tim yang bertanding adalah Inggris.
"Sebenarnya saya tidak terlalu banyak minum saat hari kerja. Tetapi kalau sedang Piala Dunia, terutama jika pertandingannya ada Inggris, saya minum jauh lebih banyak. Dalam sebulan saya biasanya menyediakan £200-300 (sekitar Rp3,6 juta-Rp5,5 juta) untuk itu."
Chris dan Darren tidak sendiri karena seorang teman mereka menuturkan bahwa pengeluarannya untuk minum bisa berlipat kali jika Inggris bermain, menang atau kalah.
"Dalam sehari saya minum empat sampai lima pint per hari. Bisa dua kalinya saat Piala Dunia. Bisa tiga kalinya jika Inggris menang. Hanya kalau Inggris menang. Kalau Inggris kalah, bisa empat kalinya. Kalau saya tidak bekerja hari ini, saya kemungkinan sudah mulai minum tengah hari."
Yang jelas promosi gencar yang dilakukan pihak pembuat bir, sponsor Piala Dunia kali ini memang menunjang juga peningkatan penjualan.
"Jelas karena Budweiser mensponsori Piala Dunia. Saya mulai menjual Budweiser sekitar dua bulan lalu. Itu pasti membawa pengaruh besar. Kami sebelumnya tidak mempunyainya.
"Itu meningkatkan penjualan karena iklan yang mereka gencarkan. Orang minum dengan menggunakan 'matanya'. Jika mereka melihatnya di televisi, mereka memutuskan harus mencobanya," kata Nigel Wright.
Berdasarkan Opinions and Lifestyle Survey, 56,9% responden berumur 16 tahun ke atas di Inggris pada tahun 2016 minum alkohol, atau sekitar 29 juta orang. Harga satu gelas/pint bir di bar di London rata-rata £4 atau Rp70.000.
http://www.bbc.com/indonesia/olahraga-44525389Bagikan Berita Ini
0 Response to "Piala Dunia 2018 membuat penjualan alkohol melonjak"
Post a Comment