Komitmen PKPI terhadap basis konstituennya itu, menurut Diaz, diwujudkan dalam bentuk pengurus yang khusus menangani kesejahteraan prajurit dan veteran. "Kita mungkin satu-satunya partai yang punya bidang ini," kata Diaz yang dilantik sebagai Ketua Umum PKPI, 14 Mei 2018 kemarin.
Tidak sekadar melekatkan diri pada sejarahnya, Diaz melanjutkan, partainya juga punya pandangan ke depan. Sebagai contoh, mereka membentuk departemen e-sports sebagai bagian dari olahraga kompetitif. "Karena perubahan teknologi, itu jadi cabang olah raga baru. Di Indonesia, itu berkembang pesat sehingga kita punya 43 juta gamers," kata Diaz lagi.
Kendati sudah merespon perkembangan jaman dan mendekatkan diri pada kelompok muda, Diaz tidak mau partainya disebut sebagai partai anak muda atau dibilang sebagai partai zaman now. "Kita adalah partai yang berjiwa muda, kita terlalu Wow untuk hanya menjadi partai zaman now," kata Diaz
Dalam kesempatan yang sama, pendiri sekaligus ketua Dewan Pembina PKPI, Try Sutrisno menjelaskan bahwa yang ingin ditonjolkan dari pergantian kepengurusan di partainya itu adalah penyerahan tongkat estafet kepada generasi baru, tanpa harus melupakan seniornya. "Bukan sekadar mengenai umur," kata pria yang pernah menjadi Wakil Presiden RI itu.
Editor : Cavin R. Manuputty
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PKPI Ogah Jadi Partai Anak Muda Zaman Now"
Post a Comment