
"Sepeda ini tidak hanya satu, tapi bisa jadi dua, tiga, empat, lima. Jadi halaman gedung KPK akan penuh dengan sepeda," kata Ketua WP KPK di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7).
Sepeda itu diharapkan datang dari masyarakat yang mau menyumbangkannya.
Sampai malam ini baru terdapat dua unit sepeda yang di pelataran Gedung KPK. Sepeda itu sumbangan dari anggota Wadah Pegawai KPK dan Pemuda Muhammadiyah. Sayembara dengan hadiah sepeda ini mirip dengan kuis yang kerap dilakukan oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke daera-daerah.
Yudi melanjutkan sepeda-sepeda tersebut nantinya bakal diletakan di depan lobi markas lembaga yang kini dipimpin Agus Rahardjo Cs. Menurutnya, sepeda-sepeda itu tak akan dipindahkan sampai pelaku penyiraman air keras ke Novel ditangkap.
"Sepeda kami taruh di sini sebagai simbol bahwa kami tidak akan pernah berhenti untuk mendukung pengungkapan kasus Bang Novel. Bahkan sampai 2019, 2020, dan seterusnya. Jadi ini adalah sepeda dari wadah pegawai KPK," ujarnya.
Terpisah, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya juga menyumbangkan satu sepeda untuk diletakkan di KPK.
"Sepeda dari Pemuda Muhammadiyah sudah ada di gedung KPK. Kita dukung agar penyerang bang Novel cepat terungkap," kata Dahnil kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/7).
Dahnil memastikan kegiatan ini tidak berniat untuk menyindir Presiden Joko Widodo yang kerap membagikan sepeda sebagai hadiah dari kuis yang disampaikannya setiap berkunjung ke beberapa daerah.
Namun Dahnil mengakui jika kegiatan ini memang terinspirasi dari semangat Jokowi saat membagi-bagi sepeda. Dahnil berharap semangat tersebut juga tertular dalam pengungkapan kasus Novel.
"Mudah-mudahan dengan sepeda ini yang saat ini kasusnya masih gelap gulita jadi terang benderang. Karena kan sesuai semangat Jokowi bagi-bagi sepeda. Masih ada setahun lagi untuk Jokowi," kata Dahnil.
Dahnil pun menegaskan semua pihak meletakkan harapan yang sangat besar terhadap Jokowi saat ini. Pasalnya, seperti yang pernah disampaikan Novel, pihak kepolisian dipastikan tak akan mau menuntaskan kasus ini. Dahnil menjelaskan satu-satunya cara yang bisa dilakukan Jokowi adalah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"Karena kita sudah tidak percaya pada kepolisian, ya kita cuma punya harapan di Presiden sebagai pemimpin tertinggi. Presiden segera buat TGPF bantu penuntasan kasus Novel," pungkas Dahnil.
Mulai hari ini Novel kembali bekerja setelah menjalani perawatan akibat siraman air keras selama kurang lebih 15 bulan. Novel bahkan harus menjalani operasi dan dirawat di Singapura. Kedua mata Novel rusak, meski saat ini sudah bisa untuk melihat walaupun masih terdapat kendala.
Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai salat subuh di dekat kediamannya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017. Sampai hampir 16 bulan sejak penyerangan itu, kepolisian belum mampu mengungkap kasus itu.
(DAL) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180727200522-12-317594/dukung-novel-pegawai-ingin-halaman-kpk-banjir-sepedaBagikan Berita Ini
0 Response to "Dukung Novel, Pegawai Ingin Halaman KPK Banjir Sepeda"
Post a Comment