
loading...
Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths kepada Dewan Keamanan PBB (DK) menuturkan, dalam tiga hari terakhir dirinya telah mengadakan pembicaraan di ibu kota Yaman, Sanaa dengan pemimpin Houthi.
Dalam pertemuan itu, ia berusaha meyakinkan para pemimpin Houthi, termasuk Abdulmalik al-Houthi, untuk menyerahkan Hodeidah dan pelabuhannya dan mempersiapkan atmosfer untuk melanjutkan konsultasi.
Namun, lanjut Griffiths, para pemimpin Houthi menolak usulan yang dia sampaikan. Houthi, papar Griffiths justru mengusulkan bahwa Hodeidah dan pelabuhanya berada di bawah manajemen bersama dengan PBB.
Griffiths kemudian mengatakan bahwa para pemberontak Houthi dan sekutu mereka telah menyatakan keinginan kuat untuk berdamai dan mendiskusikan ide-ide konkret untuk mencapai perdamaian.
DK PBB kemudian menyatakan, mereka memberikan dukungan kuat untuk upaya oleh Griffiths untuk memulai pembicaraan baru antara pihak-pihak yang berseteru di Yaman dan menegaskan kembali bahwa solusi politik tetap satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik di negara itu.
"Kami mendorong semua pihak untuk terlibat secara konstruktif dengan upayanya untuk mengajukan solusi politik," kata DK PBB dalam pernyataan bersama, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (6/7).
"Kami juga menyerukan agar pelabuah Hodeidah dan pelabuhan Saleef untuk tetap terbuka dan beroperasi dengan aman mengingat adaanya risiko serius terhadap situasi kemanusiaan disana," sambungnya.
(esn)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Houthi Tolak Propsal PBB untuk Tinggalkan Pelabuhan Utama Yaman"
Post a Comment