The Three Lions sendiri dikalahkan oleh Kroasia 1-2 di babak semifinal Piala Dunia 2018, di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7). Inggris sempat memimpin lewat gol tendangan bebas Kieran Trippier pada menit ke-5.
Ivan Perisic kemudian menyamakan kedudukan di menit 68. Mario Mandzukic memastikan keunggulan tim berjuluk Vatreni itu di menit 109.Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate menjelaskan bahwa timnya punya masalah di babak kedua. Terutama, dalam hal ketenangan saat memegang bola.
Dele Alli dan Luka Modirc, di semifinal Piala Dunia 2018. (REUTERS/Christian Hartmann) |
Dikutip dari data Whoscored, Inggris tercatat memiliki penguasaan bola tak kalah jauh dari Kroasia. Yakni, 44,7 persen berbanding 55,3 persen.
Namun, berdasarkan gambaran heatmap, pemain Inggris lebih banyak bergerak di area sendiri. Pergerakan di area lawan banyak dilakukan di daerah operasi Trippier di sayap kanan.
Kieran Trippier mencitakan gol dari tendangan bebas melengkung ke gawang Kroasia. (REUTERS/Darren Staples) |
Inggris pun hanya memiliki 2 shots on target dan 6 tendangan melebar, sementara Kroasia punya 7 tendangan tepat sasaran dan 11 sepakan melenceng.
Inferioritas Inggris dari Kroasia juga tampak dari perbedaan sentuhan, umpan, dan penguasaan bola para gelandang tengahnya.
Jesse Lingard tak mampu berbuat banyak saat melawan Kroasia. (REUTERS/Maxim Shemetov) |
Sementara, Luka Modric memiliki posession 6,5 persen, 85 sentuhan, dan 71 operan dengan 63 di antaranya operan akurat (89 persen). Rakitic menguasai bola sebesar 7,4 persen dengan 98 sentuhan, melakukan 84 umpan, dengan 68 di antaranya umpan sukses (81 persen).
Kapten timnas Inggris Harry Kane dan pelatih timnas Inggris Gareth Southgate. (REUTERS/Lee Smith) |
"Kroasia kuat dan punya pemain-pemain luar biasa dengan jam terbang yang tinggi," ucapnya.
Menurut dia, Inggris sebenarnya cukup baik mengendalikan permainan dan punya beberapa peluang bagus di babak pertama. Di momen itu, kata dia, Harry Kane dan kawan-kawan seharusnya mengejar gol kedua.
Bintang timnas Kroasia Ivan Perisic menceploskan satu gol ke gawang Inggris. (REUTERS/Darren Staples) |
"Saat Anda menguasai permainan dan memiliki beberapa peluang, pada titik itulah Anda harus membuat gol kedua," imbuh Southgate.
Rekor Bola Mati
Ketiadaan gelandang tengah mumpuni itu membuat Harry Kane dan Raheem Sterling tak bisa berbuat banyak karena tak mendapat suplai bola signifikan.
Yakni, tendangan bebas Trippier yang berbuah gol dan sundulan John Stones memanfaatkan sepak pojok yang dihalau Sime Vrsaljko di garis gawang.
Gol tendangan bebas Trippier ke gawang Kroasia juga menjadi gol kesembilan Inggris di Piala Dunia 2018 yang berasal dari bola mati. Totalnya, Inggris sudah mencetak 12 gol.
Jumlah gol dari bola mati itu memecahkan rekor gol dari bola mati dari satu tim di ajang Piala Dunia sejak edisi 1966. Namun, itu tak cukup. Inggris pun pulang tanpa trofi Piala Dunia.
(ptr)
https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180712150435-142-313583/inggris-kalah-di-tengah-dan-tergantung-bola-matiBagikan Berita Ini
Dele Alli dan Luka Modirc, di semifinal Piala Dunia 2018. (
Kieran Trippier mencitakan gol dari tendangan bebas melengkung ke gawang Kroasia. (
Jesse Lingard tak mampu berbuat banyak saat melawan Kroasia. (
Kapten timnas Inggris Harry Kane dan pelatih timnas Inggris Gareth Southgate. (
Bintang timnas Kroasia Ivan Perisic menceploskan satu gol ke gawang Inggris. (
0 Response to "Inggris Kalah di Tengah dan Tergantung Bola Mati"
Post a Comment