Mari Mengenal Growth Hormone Deficiency, Salah Satu Penyebab Gangguan Tumbuh Kembang Anak

AKURAT.CO, Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah kekurangan hormon pertumbuhan atau dalam dunia medis disebut Growth Hormone Deficiency (GHD). GHD masih belum familiar diketahui oleh masyarakat Indonesia.

Namun, Growth Hormone Deficience ini harus diketahui oleh masyarakat Indonesia, terutama pada para orangtua. Para orangtua harus sadar mengenai penyebab gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh hormon.

Dalam media briefing 'Mengetahui Masalah Pendek pada Anak', ahli endokrinologi anak, DR Dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A(K) menekankan kepada para orangtua untuk berkewajiban melihat perkembangan anak. Hal tersebut ia sampaikan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (26/7).

"Jadi para orangtua memiliki kewajiban untuk memperhatikan setiap fase pertumbuhan anaknya. Kenapa? Karena Indonesia memiliki target Suistainable Development Goals di tahun 2030 yang tujuannya adalah menurunkan penderita stunting dan anak pendek. Hampir 40% atau 4 dari 10 anak Indonesia tumbuh pendek. Ini berbahaya bila anak tumbuh pendek," ujar Dr. Aman.

Mengenai pentingnya pertumbuhan pada anak, Dr. Aman menjelaskan masalah hormon pertumbuhan.

"GHD itu muncul ketika tubuh anak tidak mampu menghasilkan hormon pertumbuhan yang cukup untuk pertambahan ukuran tubuh sesuai usianya. Hormon pertumbuhan membantu anak-anak agar tumbuh tinggi," tambahnya.

Hormon pertumbuhan sendiri diproduksi oleh kelenjar pituitari (kelenjar kecil di dalam otak), yang mengalir di dalam darah ke seluruh tubuh untuk membantu manusia menjalankan fungsinya secara kompleks, khususnya adalah pertumbuhan.

Anak-anak dengan GHD mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.

"Pada umumnya, mereka mengalami keterlambatan pertumbuhan hingga 2 inci (5,08 cm) per tahun dan terlihat lebih gemuk dan muda untuk usianya. Perkembangan tulang yang lemah juga merupakan pertanda hormon pertumbuhan yang tidak mencukupi. Walapun bukan penyakit keturunan, tapi sejumlah kecil kasus GHD ditemukan pada kakak beradik," tukas Dr Aman.[]