
"Ente kan tahu kalau konflik PPP itu berkepanjangan. Kemudian kita juga merasa gelisah saat itu. Kemudian sebelum dikatakan konflik itu selesai muncul Pilkada DKI. Nah, dua-dua (Rommy dan Djan Faridz) ini kan dukung Ahok, kemudian saya tidak mendukung Ahok. Kan yang punya hajat saya, Ketua DPW," papar Lulung saat dihubungi, Rabu (18/7/2018).
"Nah saya menentukan sikap bahwa saya tidak ke Ahok. Tapi saya diberhentikan. Nah, siapa yang salah saat itu? Saya menjalankan secara benar, secara organisasi yang benar, secara anggaran dasar dan aturan yang benar, tetapi malah dipecat," sesalnya.
"Tetapi yang menjadi catatan besar adalah PPP hari ini tidak sesuai dengan amar ma'ruf nahi munkar. Tidak sejalan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berlandaskan Islam. Oleh karena itu, konflik PPP belum selesai. Sama siapa? Hari ini konflik PPP belum selesai dengan umat, khususnya di Jakarta," ucap Lulung
"Kenapa? Karena umat kecewa. Oleh karenanya umat kecewa, banyak umat, terutama para kiai-kiai, Pak Haji Lulung nggak boleh berhenti di politik tetapi boleh hijrah kepada partai yang berbasis umat. Nah, saya cari dong partai yg berbasis umat apa, yang amanah, ya sudah PAN. PAN, PAN Adalah Nahdlatul Ulama," imbuhnya.
Lulung sebelumnya pernah mengatakan tetap nyaleg di DPRD DKI. Dia mengaku ingin membantu Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
Namun, sekarang Lulung nyaleg sebagai calon anggota DPR. Dia menyangkal telah mengingkari pernyataannya.
"Pilihan saya begini, pertimbangannya kan kalau kita mau bicara kaderisasi, siapa saja dan dari mana saja. Kalau saya mau bantu Anies, misalkan, kan saya nggak mesti DPRD. Kan saya DPR juga bisa selama saya dapilnya itu (di Jakarta). Kemudian, insyaallah saya kan diberikan menjadi Ketua DPW (PAN DKI)," terang Lulung.
(zak/dkp)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nyaleg dari PAN, Lulung: Konflik PPP Belum Selesai dengan Umat"
Post a Comment