Pasukan Israel Melukai Sejumlah Wanita Saat Demonstrasi di Jalur Gaza

TRIBUNNEWS.COM, JALUR GAZA - Setidaknya 134 warga Palestina terluka lantaran terkena tembakan Israel, saat ribuan wanita Palestina berdemonstrasi di sepanjang pagar yang dijaga ketat pasukan zionis di Jalur Gaza yang terkepung.

Ashraf al-Qudra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa kemarin, bahwa perwakilan media yang meliput peristiwa itu juga ikut menjadi korban yang terluka saat meliput di sebelah Timur daerah kantong.

Dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu (4/7/2018), demonstrasi tersebut merupakan aksi pertama unjuk rasa kaum wanita yang berlangsung di Jalur Gaza sejak digelarnya aksi protes 'Great March Return' pada 30 Maret lalu.

Warga Palestina di jalur itu telah mengambil bagian dalam protes, mereka menyerukan hak untuk kembali ke tanah mereka.

Tanah dimana mereka telah terusir sejak 1948 silam selama masa pembersihan etnis secara paksa yang dilakukan Israel yang mengusir lebih dari 750 ribu warga Palestina.

Mereka juga telah berdemonstrasi menentang blokade darat serta laut yang menjadi perbatasan antara Israel-Mesir yang telah ada sejak 2006, saat partai Hamas yang mengatur wilayah itu tengah berkuasa.

Para perempuan tiba menggunakan bus-bus dari seberang kota pelabuhan yang selama ini menjadi rumah bagi lebih dari dua juta warga Palestina.

Mereka melakukan aksi tersebut ditemani anak-anak dan berada dalam kelompok yang hanya berjarak 50 meter dari pagar, seperti yang dilaporkan AFP.

"Saya datang untuk menyelesaikan pawai yang dimulai oleh putri saya," kata Rim Abu Irmana, sambil menunjukkan foto putrinya yang berusia 15 tahun, Wasal.

Wasal tewas usai tertembak pasukan Israel pada 14 Mei lalu bersama warga Palestina lainnya.

14 Mei itu juga merupakan peringatan 70 tahun Hari Nakba yang bertepatan pula dengan dipindahkannya Kedutaan Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Demonstrasi ini berjalan damai, kami hanya membela tanah dan hak kami," tegas Irmana, sambil memegang tangan putranya yang masih kecil.

Sejak protes dimulai pada 30 Maret lalu, pasuka Israel telah menewaskan sedikitnya 138 warga Palestina.

Let's block ads! (Why?)