PBB-Myanmar Sepakat Pulangkan Rohingya, Tapi Tak Jamin ...

Cox’s Bazar, NU Online

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemerintah Myanmar sepakat untuk memulangkan para pengungsi Rohingya di Bangladesh ke wilayah asal mereka, negara bagian Rakhine Myanmar. Akan tetapi dalam kesepakatan terbaru tersebut, PBB dan Myanmar tidak memberikan jaminan kewarganegaraan dan kebebasan bergerak bagi warga Rohingya di negara tersebut.

Memang dalam kesepakatan yang disetujui akhir Mei lalu itu disebutkan bahwa para pengungsi Rohingya yang kembali ke negara bagian Rakhine akan mendapatkan kebebasan bergerak sebagaimana warga Myanmar lainnya. Akan tetapi, kesepakatan tersebut tidak menjamin kebebasan bergerak warga Rohingya di luar wilayah Rakhine.

Peneliti Amnesti Internasional Myanmar Laura Haigh menyebutkan, para pengungsi Rohingya bisa saja dipulangkan ke Rakhine, tapi mereka tidak akan mendapatkan hak-hak penuhnya sebagaimana warga Myanmar lainnya.

“Mengembalikan Rohingya ke Rakhine berarti mengembalikan mereka ke negara apartheid, tempat di mana mereka tidak dapat bergerak bebas dan berjuang untuk mengakses sekolah, rumah sakit, dan tempat yang mereka andalkan untuk bekerja,” kata Haigh, dikutip Reuters, Sabtu (30/6).

Kamp transit

Pemerintah Myanmar telah menyiapkan kamp transit untuk menyambut kedatangan para pengungsi Rohingya dari Bangladesh.

Kamp ini dimaksudkan untuk menampung hingga 150 pengungsi Rohingya setiap harinya. Akan tetapi, kamp transit tersebut kosong. Myanmar mengklaim bahwa kamp transit tersebut sudah dibuka sejak Januari, namun kamp tersebut kosong karena para pengungsi Rohingya takut kembali ke tempat dimana mereka diusir secara brutal pada Agustus tahun lalu.

“Kami telah siap untuk menerima mereka sejak Januari, ketika kami buka," ujar Win Khaing, direktur imigrasi di Nga Khu Ra, sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP. (Red: Muchlishon)

Let's block ads! (Why?)