:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1980416/original/092797500_1520662115-Jokowi-Buka-Rapimnas-Partai-Demokrat5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat sempat menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan, untuk membentuk koalisi di Pilpres 2019. Namun, koalisi tak kunjung terwujud karena sebuah alasan.
"Terutama hubungan Pak SBY dengan Bu Mega jadi barrier yang cukup tinggi bahkan tebal yang harus ditembus dalam koalisi itu. Karena kan koalisi ini dipimpin oleh PDI Perjuangan," ujar Ferdinand di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Menurut dia, SBY lebih memilih berkomunikasi langsung dengan Jokowi. hanya saja, pendekatan itu sampai saat ini tak membuahkan hasil.
"Sampai saat ini dengan PDIP kita belum pernah melakukan berkomunikasi politik secara langsung, tetapi Pak SBY langsung ke Pak Jokowi namun belum menghasilkan kesepakatan," ungkapnya.
Ferdinand menjelaskan, selama ini berbagai macam upaya dilakukan untuk mencairkan hubungan Megawati dengan SBY. Mulai dari konsolidasi dengan bantuan Almarhum Taufik Kiemas, suami Megawati, hingga pembentukan klub presiden dan wakilnya.
"Bahkan Presiden selalu mengupayakan ini hubungan beliau yang belum cair dengan Bu Mega ini itu selalu diupayakan. Tetapi belum kunjung bisa," ucapnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada upaya Demokrat untuk mendekati PDI Perjuangan terkait Pilpres 2019. Karena itu, lanjut Ferdinand, komunikasi Demokrat lebih condong koalisi Partai Gerindra.
"Maka sekarang kita memilih komunikasi dulu dengan Partai Gerindra arahnya begitu," ucapnya.
Reporter: Sania Mashabi
Saksikan video pilihan di bawah ini
Partai Golkar tetap berkomitmen pada putusan organisasi sebagai partai pendukung pemerintah tanpa syarat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Politikus Demokrat Ungkap Hambatan Terbesar Bergabung di Koalisi Jokowi"
Post a Comment