Soal buku yang berjudul 'Voting behavior in Indonesia since Democratization dan Piety and public opinion understanding Indonesia Islam', Sandiaga menyoroti mengenai politik identitas. Menurutnya, politik identitas tak terlalu berpengaruh terhadap perolehan suara dalam pemilu.
"Secara akademis buku tadi menyatakan bahwa pengaruh politik indentitas tidak terlalu signifikan dalam kontestasi politik di Indonesia. Dan itu terbukti waktu pilkada di DKI di mana isu yang tadi disampaikan Pak Saiful di mana program beradu dengan program dan pembicaraannya berkaitan dengan rasionalitas waktu di pilkada di DKI," kata Sandiaga saat ditemui di Perpusatakaan Nasional, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (15/7/2018).
"Dan nanti juga kontestasi 2019 isu utamanya adalah di ekonomi. Isu utamanya di lapangan pekerjaan, isu utamanya adalah keterjangkauan harga, biaya-biaya baik transportasi maupun perumahan dan sebagainya," ujar Sandiaga.
"Itu akan menaikan mutu daripada demokrasi itu sendiri dan akhirnya diskusi mengenai Islam dalam suatu pembicaraan yang sangat sempit itu tidak terjadi. Bukunya tadi menyatakan seperti itu dan saya setuju sekali," imbuhnya.
Sandiaga juga menyoroti soal pengaruh tingkat keimanan dengan pilihan dalam pemilu. Dia memiliki pemikiran yang sama seperti dalam buku Saiful yang menyatakan partai berbasis Islam belum tentu banyak pemilih.
"Buku itu juga menyatakan bahwa umat Islam di Indonesia itu sangat soleh tapi tidak memandang pilihan politiknya berbanding lurus dengan kesolehannya. Jadi partai-partai yang menyampaikan mereka lebih Islam dari partai lain itu tidak mendapatkan keuntungan elektoral dan itu menarik sekali," terang Sandiaga.
(zak/fjp)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sandi: Politik Identitas Tak Berpengaruh di 2019, Tapi Isu Ekonomi"
Post a Comment