
"PKS saya lihat berupaya memegang betul komitmen atau kesepahaman koalisi dengan Gerindra, sehingga membayangkan bahwa akan partner dengan partai lain itu kayak udah nggak ada ruang itu. Sementara kalau publik lihat, Pak prabowo juga membuka komunikasi lebih luas, bukan hanya PKS, tapi sama partai lain. Terus terang sebagian kalangan PKS ini emang jadi tanda tanya. Ini apakah Pak prabowo udah mulai nggak percaya sama PKS dan sudah mulai cari partner baru, ini emang jadi pertanyaan juga," ujar Mahfudz saat diskusi di KedaIKOPI di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2018).
PKS, kata Mahfudz, harus memperkuat posisi tawar. Posisi cawapres pendamping Prabowo harus menjadi milik PKS.
"Jadi saya ingin garisbawahi kenapa PKS harus ngotot kalau koalisi Gerindra dan PKS ini diresmikan, PKS harus dapat kursi cawapres, karena investasi sabar PKS sudah panjang. Pilpres 2014 udah sabar cawapres nggak dipakai, Pilgub DKI PKS sabar, gubernurnya udah ada tapi nggak dipilih, terus terakhir Pilkada Jabar itu udah sabar PKS dapat wakil. Saya pikir di 2019 ini ya saatnyalah PKS dapat dividen, dividen apa? Ya kursi, cawapres," sambungnya.
Mahfudz juga mengungkapkan saat ini PKS juga telah mengerucutkan dua nama untuk Prabowo agar dijadikan cawapres.
"Kalau kita lihat tengahnya, 9 nama udah mengerucut 2 nama dan itu udah diakui, yaitu Aher dan Salim Segaf Aljufri, Ketua Majelis Syuro. Jadi sebenarnya bagi Pak Prabowo sudah berkurang pusingnya, dari 9 udah tinggal pilih 2," ucap dia.
(tor/tor)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soroti Manuver Prabowo ke Partai Lain, Mahfudz: PKS Harus ..."
Post a Comment