:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/956134/original/014364300_1439543521-ilustrasi-apbn.jpg)
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan, sampai dengan akhir tahun pendapatan negara akan mencapai Rp 1.903 triliun atau Rp 8,3 triliun lebih tinggi dari target. Penerimaan pajak lebih kecil sekitar Rp 69,6 tetapi PNBP lebih tinggi Rp 73,7 triliun.
"Dengan demikian totalnya adalah hampir sama yang kita targetkan atau bahkan lebih sedikit sekitar Rp 8,3 triliun. Itu adalah penerimaan yang lebih tinggi dari yang kami letakkan dalam undang-undang APBN," jelas Sri Mulyani.
Sementara itu, belanja negara untuk Kementerian Lembaga diprediksi akan mencapai Rp 813,5 triliun atau bisa tereksekusi sekitar 95 hingga 96 persen. "Ini tentun saja lebih tinggi dari tahun lalu. Namun ini kami sudah termasuk di dalamnya adalah keseluruhan belanja KL bisa mencapai sesuai targetnya," jelasnya.
Sedangkan untuk belanja non Kementerian Lembaga, hingga akhir tahun akan mencapai Rp 640 triliun. "Dalam hal ini lebih tinggi 33 persen, karena adanya unsur subsidi. Di dalam outlook ini kami sudah masukan subsidi energi akan mencapai Rp 163,5 triliun," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3592232/sri-mulyani-prediksi-defisit-apbn-sebesar-212-persen-di-akhir-tahunBagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani Prediksi Defisit APBN Sebesar 2,12 Persen di Akhir Tahun"
Post a Comment