Search

Tiga Mitos Soal Ponsel Gaming yang Mungkin Saja Salah


Ahmad S.

Selasa, 03 Juli 2018 • 14:03

Asus ROG,smartphone gaming,blackshark,honor play,razre phone


ilustrasiilustrasi

Saat produsen ponsel memasarkan produknya, mereka akan mencari satu celah khusus yang dapat menarik perhatian. Kami menyebutnya gimmick. Tidak salah sih, terutama untuk produk yang memang unggul di salah satu fitur bawaan.

Itu pun bisa jadi salah, karena hampir semua ponsel yang dilepas setahun belakangan ini bisa dibilang sudah mampu menjalankan semua fungsi yang kita bayangkan. Apalagi kalau kita bicara kemampuan gaming.

Lalu ketika produsen ponsel melepas produk khusus bermain game, mereka menawarkan sejumlah fitur aduhai yang menurut kami terkesan sedikit menyesatkan.

Kami setuju bahwa kenyamanan dalam bermain game dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Mereka adalah: Chipset, RAM, Display, Sound dan Baterai. Pilih yang paling oke di kelas harga yang Anda incar dan joss.. Anda akan mendapatkan produk ponsel yang paling keren untuk bermain game di angka harga tersebut.

Lalu kemudian muncul tawaran-tawaran menggiurkan dari produsen ponsel yang menjual produk untuk gaming. Dan berkembanglah mitos yang menarik mengenai produk jenis ini. Apa saja mitos yang beredar di antara para konsumen mengenai ponsel gaming?

1.    Ponsel Gaming itu Harus Mahal

Mahal dan murah tentu saja bersifat relatif. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk sebuah ponsel dengan spek teknis yang ‘wah’ tentu berbeda dengan produk dengan spek teknis yang ‘yah’. Hmmm, kayak pernah baca di judul video youtube ya? Tapi apakah kita harus merogoh kantung kita dalam-dalam untuk keperluan ini?

Harusnya sih tidak. Untuk keperluan mobile gaming yang kita fahami tidak mungkin mampu mengalahkan kualitas bermain game di konsol dan PC, kita tidak perlu membeli ponsel dengan harga berkali-kali lipat dari harga konsol hanya untuk bermain game.

Meskipun untuk bermain di konsol dan PC kita tetap harus mengeluarkan dana tambahan secara reguler untuk membeli game dan konten tambahan, ada baiknya kita membatasi pembelian hape untuk keperluan game di angka yang sama dengan harga konsol terkini.

2.    RAM Harus Besar Hingga Ukuran Tak Terhingga

Bahwa ponsel yang mumpuni untuk bermain game itu haru memiliki RAM yang besar adalah benar adanya. Kami tidak memungkiri hal itu. Tapi, tidak juga kemudian harus membutuhkan RAM hingga berkali-kai lipat dari besaran RAM rata-rata ponsel yang ada sekarang. Bahkan jauh lebih besar dari RAM ponsel flagship?

Sebenarnya chipset yang ada sampai saat ini dibangun untuk mengakomodasi besaran RAM tertentu. Alias ada batasan mengenai jumlah RAM maksimal yang bisa disematkan dalam satu ponsel. Tapi sejumlah ponsel gaming menempatkan dua chipset sekaligus untuk dapat mengakomodasi besaran RAM dengan jumlah yang jauh lebih tinggi. Untuk apa? Apabila yang Anda mainkan hanya sebatas game mobile, nampaknya ini kok jadi mubazir. Kecuali memang dana Anda tak terbatas.

3.    Refresh Rate Harus Tinggi

Layar ponsel sudah dibuat sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan karena sebagian besar ponsel jaman sekarang hanya mengandalkan layar untuk berinteraksi, sekaligus menampilkan UI. Untuk keperluan gaming, kita hanya perlu memikirkan kemampuan GPU ponsel dengan resolusi layar yang dibawa dan dukungan multitouchnya.

Apabila dana Anda terbatas, lebih baik habiskan dana Anda untuk ponsel dengan GPU mumpuni, namun dengan resolusi layar HD (atau HD+) dibanding memaksakan diri untuk ponsel Full HD (atau FHD+) dengan GPU yang sama. Dengan GPU yang sama, kita dapat merasakan pengalaman yang lebih baik saat bermain di ponsel dengan resolusi layar lebih kecil.

Lalu jangan lupakan juga dukungan multitouch. Setidaknya, pilih ponsel dengan layar yang mendukung multitouch 5 titik atau lebih. Hal ini dikarenakan sejumlah game membutuhkan interaksi cepat di layar yang bisa jadi membutuhkan 5 titik secarsa simultan, terutama untuk game musikal.

Lalu bagaimana dengan Refresh Rate? Sejumlah ponsel menggunakan gimmick refresh rate 120 Hz ke atas sebagai senjata untuk menarik perhatian pengguna gaming. Ini menarik. Fitur 120 Hz sangatlah bagus untuk dimiliki, namun tidak menjadi sebuah keharusan.

Saat tulisan ini dibuat, sejumlah developer game sudah dan bahkan masih ada yang menyiapkan patch untuk mendukung display dengan refresh rate setinggi ini. Namun berdasarkan studi, refresh rate seperti ini akan jauh lebih cocok untuk keperluan Virtual Reality, demi mengurangi motion sickness.

Sementara untuk keperluan gaming mobile, hal ini masih baru dan arti pentingnya masih dipertanyakan. Beberap orang bahkan menyebutnya masih bersifat kosmetik, meskipun sebagian lain mengklaim mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam bermain game sehingga lebih kompetitif.

Kira-kira masih ada mitos lain yang pernah kita dengar soal ponsel gaming ga sih? (A. Sanusi)

Let's block ads! (Why?)

https://www.tabloidpulsa.co.id/news/34945-tiga-mitos-soal-ponsel-gaming-yang-mungkin-saja-salah

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tiga Mitos Soal Ponsel Gaming yang Mungkin Saja Salah"

Post a Comment

Powered by Blogger.