Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pembiayaan APBN untuk tahun anggaran 2019 akan dilaksanakan secara akuntabel. Defisit anggaran dan rasio utang terhadap PDB akan tetap dikendalikan dalam batas aman, sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Dia mengungkapkan, pengelolaan utang akan dilakukan lebih berhati-hati untuk mengurangi risiko dan biaya, serta mengarahkan penggunaannya secara lebih produktif untuk program pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perlindungan sosial, serta pembangunan daerah.
"Pada tahun 2019, Pemerintah tetap mengambil kebijakan fiskal ekspansif yang terukur, dalam rangka mendorong ekonomi yang berkelanjutan danberkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan fiskal ekspansif secara proporsional dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga kesinambungan fiskal ke depan," ujar dia di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Menurut dia, hal ini ditunjukkan dengan defisit APBN yang semakin kecil dari 2,59 persen terhadap PDB pada tahun 2015 menjadi sekitar 2,12 persen pada 2018. Sedangkan pada 2019 akan diturunkan menjadi 1,84 persen.
"Arah kebijakan APBN yang terkendali membuktikan bahwa pemerintah selalu mengelola fiskal dengan hati-hati dan bertanggung jawab, serta mengarahkan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan merata," ungkap dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3620704/jokowi-pede-defisit-anggaran-turun-jadi-184-persen-di-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Pede Defisit Anggaran Turun Jadi 1,84 Persen di 2019"
Post a Comment