Sepekan lalu, mereka yang memperhatikan kesehatan dan alam dikejutkan akan adanya video di YouTube. Video tersebut datang dari dosen Harvard asal Jerman bernama Karin Michels yang sekaligus menjadi direktur Institute for Prevention and Tumor Epidemiology di Universitas Freiburg. Video 50 menit itu menjelaskan bagaimana minyak kelapa (atau lebih dikenal dengan istilah virgin coconut oil/vco) sangatlah tidak sehat, malahan bisa digolongkan sebagai racun di tubuh manusia.
Judul video tersebut bernama Coconut Oil and other Nutritional Errors. Di dalam video itu Michels memamparkan bagaimana beberapa pakar diet telah salah dalam mengajukan bahan makanan yang cocok, yaitu minyak kelapa. Apakah benar seperti itu? Sebenarnya bagaimana sih hasil risetnya? Yuk, kita lihat!
1. Mengandung asam lemak jenuh
Sampai sejauh ini belum ada studi yang berhasil menemukan keuntungan dari mengonsumsi minyak kelapa. Malahan menurut Michels, minyak kelapa banyak mengandung asam lemak jenuh di mana 80 persen komposisi kelapa adalah lemak tak jenuh itu sendiri.
Itu dua kali lebih banyak daripada yang terkandung di minyak babi dan 60 persen lebih banyak dari kaldu daging sapi. Hal itu berbahaya karena menurutnya mampu menghambat arteri koroner dan menyebabkan serangan jantung, stroke ataupun lainnya.
2. Banyak yang menggunakannya karena percaya itu lebih sehat
Di Amerika sana, sepertiga penduduknya menggunakan minyak kelapa karena mengira itu sehat, namun hanya sebanyak 37 persen ahli gizi yang setuju dengan hal itu. Kepopuleran penggunaan minyak kelapa itu memiliki sanggahan bahwa persepsi tersebut digunakan untuk meningkatkan penjualan minyak kelapa. Berdasarkan hitungan Spins, pada 2015 penjualan minyak kelapa di Amerika mencapai US$229 juta (sekitar Rp3,3 trilyun).
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editors’ picks
Baca Juga: 5 Makanan Ini Wajib Kamu Konsumsi Saat Flu Datang Melanda
3. Hasil riset yang berbenturan
Sebenarnya menarik melihat hasil riset mengenai bahaya asam lemak jenuh karena hasilnya sedikit berbeda dari yang dikemukakan Michels. Dalam American Journal of Clinical Nutrition terdapat hasil studi yang menunjukkan jika orang-orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh itu tidaklah beresiko tinggi untuk terkena serangan jantung, stroke atau penyakit lainnya. Sedangkan di sisi lain, terdapat studi yang menunjukkan tingginya konsumsi lemak dan rendahnya karbohidrat hanyalah memberikan angka 23 persen untuk mendapat resiko kematian.
4. Boleh dikonsumsi, asal tidak berlebihan
Berdasarkan data angka-angka yang ditemukan oleh para ilmuwan, dicapailah kesimpulan bahwa berbahayanya minyak kelapa lebih mengarah kepada banyaknya penggunaan. Oleh karena itu beberapa organisasi lebih mengarahkan pengguna untuk menggunakan minyak kelapa dalam dosis sewajarnya yang sekiranya seimbang dengan diet sehat.
“Yang kami tahu mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh yang terdapat di minyak sayur jauh lebih sehat ketimbang minyak kelapa. Sudah ada hasil studi yang menunjukkan pengurangan tingkat kolesterol sehingga itu adalah pilihan yang lebih sehat. Jika kamu suka dengan rasa dari minyak kelapa, itu tidak apa-apa menggunakannya sekarang. Akan tetapi akan lebih baik untuk membatasinya dan lebih memilih minyak tak jenuh sebagai pilihan utama,” ujar Victoria Tylor, seorang ahli gizi senior dari British Heart Foundation.
Wah, ternyata memang benar ya. Apapun jika dikonsumsi berlebihan itu tidak baik ya. Jadi penasaran, apakah minyak kedelai juga berbahaya? Bagaimana pula dengan minyak-minyak yang lain ya? Kalau kalian sendiri minyak apa yang kalian sarankan untuk dikonsumsi?
Baca Juga: Mengkonsumsi 7 Makanan Ini Bisa Bikin Kamu Hidup Lebih Lama
https://www.idntimes.com/health/fitness/abraham-herdyanto/benarkah-minyak-kelapa-virgin-coconut-oil-tidak-sehat-menurut-ahliBagikan Berita Ini
0 Response to "Konsumsi Minyak Kelapa, Benarkah Sehat? Ini 4 Hasil Riset Para Ahli!"
Post a Comment