
Sandiaga Uno mengklaim tak ingin terburu-buru membentuk tim pemenangan karena untuk menghindari konflik kepentingan partai koalisi.
“Karena kita tidak ingin ada konflik kepentingan, tidak ada beban yang bisa mengakibatkan mereka sulit. Karena posisi mereka (sebagai anggota tim) berada di tempat yang mungkin menimbulkan pertentangan,” ujar Sandiaga di Jakarta Selatan, Rabu (22/8/2018).
Ia berencana tim pemenangan itu ada perwakilan yang merepresentasikan kalangan perempuan, anak muda, penyandang disabilitas, serta agama. Selain itu, dalam menentukan tim pemenangan pihak juga memfokuskan menyerap aspirasi masyarakat. Sehingga keputusan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
"Kami tidak ingin tergesa-gesa dan tidak ingin ditekan oleh batas waktu, kami masih punya waktu untuk menyusun tim,” kata Sandiaga seraya menjelaskan pihaknya perlu waktu dua sampai tiga pekan untuk menentukan anggota tim pemenangan.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menilai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan sudah mendapatkan respons positif dari partai koalisi.
“Respons koalisi cukup positif, tapi tentunya (tim pemenangan) harus fokus menangkap aspirasi masyarakat di bidang ekonomi,” kata Sandiaga.
Pada Pilpres 2019 mendatang pasangan Prabowo-Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKS, dan Partai Demokrat. Pasangan ini akan bertarung melawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang diusung koalisi Indonesia Kerja yakni PDIP, Partai Golkar, PPP, PKB.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sandiaga Ingin Hindari Konflik Kepentingan di Tim Pemenangan"
Post a Comment