Selain Tak Terawat, JPO Ampera Dipakai Motor Menyeberang

Jakarta - Kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) Ampera di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sangat memprihatinkan. Selain tidak terawat, jalur khusus pejalan kaki ini malah dipakai untuk penyeberangan motor.

Pantauan detikcom pada Jumat (3/8/2018) siang, tidak jarang pemotor mengakses JPO yang terletak di depan kantor Pertamina itu. Beberapa dari mereka ada ojek online, warga setempat, bahkan anak sekolah.

Mereka yang berboncengan pun turun terlebih dahulu saat sepeda motor naik. Tanpa mempedulikan pejalan kaki, mereka seenaknya menggunakan JPO tersebut.

Jarak antarpemotor yang melintasi JPO tersebut pun tidak terlalu lama. Setiap lima menit ada saja dua atau tiga pemotor yang lewat.

Pemotor itu tidak melintas hanya satu arah. Kadang di pintu JPO ada pemotor yang sama-sama naik, sehingga ketika bertemu di jembatan mereka berpapasan.

Pemotor gunakan JPO Ampera karena malas memutar

Pemotor menggunakan JPO Ampera karena malas memutar (Pradita Utama/detikcom)

Salah satu pemotor, Yono (45), mengatakan memang kerap menggunakan JPO untuk menyeberang memakai motor. Yono mengakses JPO dengan motornya karena malas memutar ketika hendak menuju ke seberang jalan.

"Biar cepat saja sih. Soalnya, jauh putarannya, macet lagi, males saya," ujar Yono di lokasi.

Yono mengaku, jika hendak pergi ke wilayah Kepala Gading, ia selalu melewati JPO itu. Meski tahu hal itu berbahaya, dia tidak pernah mendapat teguran.

"Iya kalau lagi mau ke Kelapa Gading saja, rumah saya kan di Papanggo keluar dari pool situ di Plumpang, putarannya jauh. Jadi motong jalan saja. Nggak (ditegur) sih, orang nggak ada yang jagain. Lagi pula saya kalau lewat siang, sepi," ucapnya.

Begitu juga dengan Fizi (17). Seringnya ia melewati JPO tersebut ketika berangkat dan pulang sekolah. Selain malas berputar jauh, Fizi tidak mau bermacet ria jika mengakses jalan karena banyak truk.

"Iya, juga (banyak kendaraan besar) kontainer banyak, macet juga sih, biar cepat sampai saja ke sekolah," tutur Fizi.

Kondisi ini dikeluhkan oleh warga, Cornelis (67). Selain tidak laik, Cornelis tidak nyaman menyeberang di JPO itu karena digunakan motor.

"Saya paling sebal, masak motor naik ke jembatan ini. Kadang saya sengaja saja jalan di tengah. Terus diklaksonin, tapi saya cuek aja. Kan dia yang salah, siapa suruh naik motor di sini (jembatan)," tutur Cornelis.

Cornelis berharap pemerintah kota memperhatikan kondisi fasilitas umum yang ada. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki JPO tersebut.

"Ya tolonglah dibenerin, JPO itu kan sangat penting bagi kita-kita gini. Bahaya kalau nggak ada jembatan, di bawah kan jalan besar, kendaraan pada ngebut," tutupnya.

Pemotor menggunakan JPO untuk menyeberang. (Eva Savitri/detikcom)