TRIBUNKALTIM.CO – Tak lama lagi umat Muslim akan menggelar Idul Adha, atau hari raya kurban. Dalam hari besar keagamaan ini, dipastikan tingkat konsumsi daging masyarakat akan meningkat.
Karena itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau melakukan pengawasan terhadap hewan kurban di pasaran. Guna memastikan hewan kurban tidak mengandung bakteri atau virus yang bisa membahayakan kesehatan manusia.
Namun tidak hanya aspek kesehatan yang menjadi perhatian, hewan kurban juga harus dipastikan kehalalannya. Halal atau tidaknya hewan kurban juga sangat dipengaruhi oleh proses penyembelihan.
Baca: Layanan Buka 24 Jam, Ini Stok Darah PMI di Beberapa Daerah di Kaltim
Karena itu, Rabu (8/8/2018), Distanak Berau menggelar sosialisasi hewan kurban kepada masyarakat dan juga Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Tumiyem, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mengatakan, pihaknya memberikan pembekalan kepada masyarakat yang melakukan pemotongan hewan dengan proses pemotongan sesuai dengan syariat Islam.
Pasalnya dalam setiap Idul Adha, bisa dipastikan, proses pemotongan hewan kurban tidak hanya dilakukan di luar (RPH) yang penjagalnya telah bersertifikasi.
“Sehingga pelatihan ini juga perlu diberikan bagi para pemotong hewan kurban yang beraktivitas di luar RPH,” tegasnya.
Baca: e-Warong Dilaunching di Balikpapan, Belanja Cukup Pakai Kartu BNPT
Para peserta berasal dari berbagai majelis taklim, masjid, musala hingga masyarakat umum. Mereka mendapat pelatihan dari narasumber yang kompeten di bidangnya. Pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan kepada petugas penyembelih hewan kurban, agar pelaksanaannya sesuai dengan syariat Islam.
“Karena ini merupakan hari raya umat muslim, maka proses pemotongan hewan harus sesuai dengan syariat Islam. Sehingga tidak memunculkan kekhawatiran halal atau tidaknya hewan kurban,” jelasnya.
Tidak hanya dari segi proses pemotongan, pemilihan hewan kurban pun harus dilakukan dengan hati-hati. Warga tidak boleh memotong hewan yang dalam keadaan buta, terlalu kurus, cacat atau terserang penyakit.
Baca: Undang Rocky Gerung ke ILC, Karni Ilyas Mengaku Dapat Tekanan
“Jadi tidak hanya dari segi halal dan haramnya saja, tapi juga kondisi kesehatan hewan kurban harus diperhatikan,” imbuhnya. Tata cara pemotongan hewan pun dijelaskan kepada para peserta, tidak terkecuali pisau yang akan digunakan untuk memotong hewan kurban harus tajam sehingga tidak membuat hewan kurban menderita.
http://kaltim.tribunnews.com/2018/08/08/tidak-hanya-sehat-hewan-kurban-juga-harus-halalBagikan Berita Ini
0 Response to "Tidak Hanya Sehat, Hewan Kurban Juga Harus Halal"
Post a Comment