Selain itu, terdapat sebanyak 43 tambahan kasus dugaan Ebola yang baru saja dilaporkan. WHO memastikan sebanyak 13 di antaranya positif Ebola setelah dilakukan pengujian laboratorium.
Wabah virus Ebola ini menyebar di lima zona di Provinsi Kivu Utara dan satu zona di Provinsi Ituri, Kongo. WHO mengaku mengalami kesulitan secara geografis dan politik untuk menjangkau kawasan itu. Pasalnya, Kivu Utara yang terletak berbatasan dengan Rwanda dan Uganda merupakan zona konflik yang terpencil.
Di daerah itu juga tinggal kelompok pemberontak yang telah membunuh sekitar 1.000 warga sipil dalam 4 tahun terakhir. Selain itu, Kivu Utara juga menjadi tempat tinggal yang menampung lebih dari 1 juta orang terlantar. Hal ini semakin menambah tantangan penanganan virus Ebola yang sangat menular itu.
"Kami menanggapi wabah patogen yang berisiko tinggi ini, dengan salah satu tingkat kematian tertinggi dari setiap penyakit yang diketahui, tetapi dalam konteks zona perang," kata Kepala Emergensi WHO Peter Salama, dikutip dari CNN.
Wabah virus Ebola ini baru saja diumumkan pada Rabu (1/8) pekan lalu. Sekitar satu pekan setelah Pemerintah Kongo mengumumkan wabah Ebola di Provinsi Equater berhasil dilumpuhkan. Wabah itu berjarak sekitar 2.500 km dari penemuan wabah baru di Kivu Utara.
WHO saat ini masih menunggu hasil pengujian laboratorium dari beberapa dugaan kasus yang telah dilaporkan.
"Kementerian Kesehatan Kongo, WHO, dan mitra bekerja untuk memastikan sepenuhnya wabah ini," kata pernyataan resmi WHO. (chs)
Kalo berita nya ga lengkap atau terpotong buka link disamping buat baca berita lengkap nya https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180806145525-255-319930/wabah-ebola-muncul-lagi-di-kongo-33-orang-tewasBagikan Berita Ini
0 Response to "Wabah Ebola Muncul Lagi di Kongo, 33 Orang Tewas"
Post a Comment