Hasil pun dijabarkan bahwa sebanyak 26% responsen telah menghapus aplikasi Facebook dari ponsel mereka dan hanya 9% yang memutuskan untuk mengunduh ulang semua informasi pribadi tentang mereka yang disimpan oleh Facebook.
Lalu 54% telah menyesuaikan pengaturan privasi pada aplikasi Facebook dan 42% telah mengambil waktu vakum selama mingguan dari platform tersebut
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa pengguna Facebook yang berusia 18 hingga 29 tahun dengan angka 44% lebih cenderung memilih menghapus aplikasi dibandingkan mereka yang berusia 65 tahun ke atas (12%).
Satu dari tiga anggota grup usia tua menyesuaikan pengaturan privasi pada aplikasi dan penyesuaian tersebut dilakukan oleh 64% pengguna di grup yang lebih muda.
Tidak ada banyak perbedaan antara dua kategori usia tersebut soal 'beristirahat' dari situs. Sebanyak 40% dari anak muda dan 47% dari orang tua mengaku libur sementara dari aplikasi.
Dilansir detikINET dari Phone Arena, Kamis (6/9/2018) hasil survei ini bisa seperti itu mungkin karena pengguna telah terkena dampak skandal Cambridge Analytica mencuat pada bulan Maret.
Seperti diketahui, sekitar 87 juta pelanggan Facebook bocor dan digunakan tanpa izin dari peneliti Rusia-Amerika, Aleksandr Kogan. Dan terakhir informasi itu dijual kepada perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica, yang diduga digunakan oleh kampanye Donald Trump.
Sementara itu, studi dari Pew menemukan bahwa keanggotaan Facebook dari Partai Republik dan Partai Demokrat kurang lebih jumlahnya sama. Kedua pihak memiliki persentase yang sama soal lepas dari aplikasi atau menghapusnya dari ponsel mereka. (jsn/fyk)
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4200207/aplikasi-facebook-perlahan-mulai-ditinggalkanBagikan Berita Ini
0 Response to "Aplikasi Facebook Perlahan Mulai Ditinggalkan"
Post a Comment