
TEMPO.CO, Jakarta - Ada cerita, di mana pada 2012 merek Holycow yang dirintis Afit dan Lucy bersama rekan selama dua tahun pecah kongsi akibat perbedaan visi-misi. Kedua pihak sepakat menunjuk mediator untuk menyelesaikan pemisahan bisnis kuliner mereka secara hukum.
Lucy-Afit kemudian menyusun strategi pemasaran yang baru dengan nama Holycow! Steakhouse by Chef Afit. Pengalaman ini tidak sampai membuat Lucy terpuruk. Baginya, momen itu mengingatkan kembali pentingnya komunikasi kala berhadapan dengan rekan yang berbeda visi dan misi di tengah jalan.
Artikel terkait:
Tertarik Bisnis Kuliner, Jangan Salah Langkah, Pahami Kuncinya
Prinsip Sebelum Terjun ke Bisnis Fashion
Pertimbangan buat Perempuan yang Mau Mulai Bisnis
Dina Lorenza Punya Bisnis Fashion, Penampilannya Tetap Sederhana
“Kalau merasa ada yang kurang cocok harus disampaikan kepada rekan bisnis. Di sisi lain, kita juga harus berani terbuka terhadap kritik dari rekan,” kata wanita yang menangani bagian pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan di Holycow! Steakhouse by Chef Afit Group ini.
Faktor lain yang rentan memicu konflik adalah pembagian tugas. Pembagian tugas tidak boleh dianggap sepele meski berekanan dengan orang terdekat. Jangan sampai ada istilah jalani saja dulu, baru nanti dilihat bagaimana baiknya.
“Dari pembagian tugas sampai pembagian keuntungan harus didiskusikan di awal. Ini akan membantu Anda lebih konsekuen terhadap tanggung jawab masing-masing, Jangan pula merasa paling hebat. Dengan rekan bisnis, Anda harus bisa menerima dan menghargai pendapat,” saran Renny, yang memulai bisnis kue sejak 2015.
Soal pembagian tugas, Lucy mengingatkan untuk memprioritaskan bisnis yang dijalani.
“Kuncinya, bertanggung jawab dengan tugas masing-masing, Enggak boleh perhitungan. Ingat kalau ini untuk kepentingan bisnis. Jangan sampai mementingkan ego masing-masing,” ungkapnya.
https://cantik.tempo.co/read/1131511/bisnis-kuliner-bermitra-rentan-konflik-begini-kiat-meredamnyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Bisnis Kuliner Bermitra Rentan Konflik, Begini Kiat Meredamnya"
Post a Comment