Buwas, sapaan Budi Waseso, menumpahkan kekecewaan karena Indonesia memutuskan untuk mengimpor beras pada tahun ini.
Melihat hal ini, publik semakin bisa melihat bahwa polemik beras impor di edisi tahun ini dibintangi oleh dua pihak yakni Kementerian Perdagangan dan Bulog.
Beberapa hari sebelum Buwas mengeluarkan pernyataannya hari ini, terlebih dahulu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkap kisah di balik keputusan impor beras di 2018.
Saat berkunjung ke kantor Transmedia pada Kamis, 14 September 2018, Mendag mengatakan keputusan impor beras itu ditetapkan berdasarkan rapat koordinasi terbatas di Kantor Kemenko Perekonomian.
Pada awalnya, kata Mendag, impor disetujui sebanyak 500.000 ton.
"Pada 15 Januari, persis Malari [Malapetaka 15 Januari], kita Rakor Menko Perekonomian, dipimpin oleh Pak Darmin sendiri, dihadiri oleh Mentan, saya, Dirut Bulog [Djarot Kusumayakti], dan Deputi Meneg BUMN memutuskan agar impor 500 ribu ton."
"Atas dasar keputusan di rakor itu, saya menulis surat kepada Bulog untuk melaksanakan keputusan rakor itu dengan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton," kata Mendag.
Foto: Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
|
Satu-satunya pihak yang diberi mandat mengimpor beras adalah Bulog. Tapi ternyata Bulog yang kini dipimpin Budi Waseso menolak keputusan impor itu.
Meskipun demikian, Budi Waseso tak bisa tidak melakukan impor karena memang mandat yang diberikan pemerintah adalah penugasan. Artinya, mau tidak mau, Bulog harus melakukan impor beras tersebut.
Pada konferensi pers hari ini, Buwas berbicara keras dan menyatakan kekecewaan dirinya atas beras impor.
Dia bahkan mengatakan ada mantan Dirut Bulog yang mendorong adanya beras impor dan menjadikan pihak tersebut sebagai pengkhianat negara.
Buwas juga mengatakan agar jangan ada lagi pihak yang memprovokasi masyarakat.
Foto: Budi Waseso (Detikcom/Agung Pambudi)
|
"Saya berpesan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang, jangan memprovokasi masyarakat, jangan memperkeruh situasi soal perberasan. Biar kita yang berwenang, yang punya data, yang berpendapat," kata Buwas.
Adapun saat ini Bulog sudah merealisasikan kontrak pembelian beras dari luar negeri sebanyak 1,8 juta ton. Sebanyak 1,4 juta ton sudah masuk di gudang Bulog, dan sisa 400 ribut ton masih dalam proses pengeluaran di pelabuhan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dibintangi Dua Aktor, Konflik Beras Impor Makin Sengit"
Post a Comment