
"Perdana Menteri Netanyahu mengatakan pengerahan sistem persenjataan canggih ke tangan yang tidak bertanggung jawab akan memperbesar bahaya di kawasan. Israel akan terus melindungi keamanan dan kepentingan negara," tulis pernyataan kantor Perdana Menteri Israel, Selasa (25/9).
Pernyataan itu diutarakan Netanyahu tak lama setelah Kremlin berencana untuk memasok sistem peluru kendali S-300 ke Suriah dalam dua pekan ke depan.
Penempatan alat utama sistem pertahanan ini dilakukan Rusia sebagai langkah untuk meningkatkan pengamanan terhadap pasukannya di Suriah.Sepekan sebelumnya, militer Suriah, yang sedang berusaha membalas serangan udara Israel, secara tidak sengaja menembak jatuh jet militer IL-20 Rusia menggunakan misilnya. Akibatnya, 15 penumpang dan awak pesawat itu tewas.
Moskow lantas menyalahkan Tel Aviv sebagai dalang peristiwa itu. Sebab, sebelum pesawat Rusia tertembak, Israel berulang kali melakukan serangan udara di Suriah.
Sejak itu, Kremlin berjanji akan "mengambil langkah balas dendam untuk meningkatkan keamanan militer Rusia yang sedang melawan terorisme internasional di Suriah."Netanyahu kembali menegaskan bahwa negaranya tak terlibat dalam kecelakaan itu.
Dia mengatakan "Israel kembali menegaskan pendapatnya bahwa militer Suriah--yang menjatuhkan pesawat--dan Iran adalah yang bertanggung jawab atas insiden tersebut."
Meski begitu, Netanyahu memastikan Israel dan Rusia sepakat melanjutkan dialog antara masing-masing tim profesional dan militer guna menyelesaikan sengketa. (rds/eks)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180925124501-120-332971/israel-tak-setuju-rusia-taruh-sistem-rudal-baru-di-suriahBagikan Berita Ini
0 Response to "Israel Tak Setuju Rusia Taruh Sistem Rudal Baru di Suriah"
Post a Comment