TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, menerangkan ada sejumlah kasus korupsi secara berjamaah yang terjadi di Indonesia.
Selain kasus suap yang melibatkan pihak legislatif dan eksekutif di Malang, Sumatera Utara, dan Jambi.
Atas laporan dari masyarakat, Saut menduga masih ada daerah lain yang terindikasi melakukan hal serupa.
"Kalau indikasi dan pengaduan, ada beberapa daerah. Tapi semoga saja itu tidak berlanjut," kata Saut dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Baca: Doa Indra Sjafri untuk Timnas U-16 Indonesia saat Hadapi Timnas U-16 Iran
Laporan yang sudah masuk ke KPK, kata Saut, akan segera ditindaklanjuti.
Melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik (e-government), KPK akan mensosialisasikan tata cara pencegahan korupsi di daerah-daerah.
Menyasar ke pemerintahan-pemerintahan di daerah, Saut berharap perubahan terjadi pada pejabat yang hendak melakukan tindakan korupsi di daerah tersebut.
"Ada daerah yang karena disupervisi KPK, daerah tersebut jadi baik. Semoga daerah lain seperti itu," ujar Saut.
Seperti diketahui, KPK saat ini tengah menangani kasus korupsi berjamaah di tiga daerah. Semuanya melibatkan anggota legislatif tingkat Kota dan Provinsi.
Baca: Rochy Putiray: Kalau Sepakbola Indonesia Ingin Maju, Pertahankan Luis Milla
Ketiga daerah yang dimaksud adalah Malang, Provinsi Sumut, dan Provinsi Jambi.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/09/21/kpk-duga-masih-banyak-kasus-korupsi-berjamaah-di-indonesiaBagikan Berita Ini
0 Response to "KPK Duga Masih Banyak Kasus Korupsi Berjamaah di Indonesia"
Post a Comment