
Merdeka.com - Bakal calon Wakil Presiden, KH Maruf Amin bertekad ingin menekan isu perdebatan ideologi dalam berbangsa. Maruf beralasan konsentrasi soal ideologi dikarenakan masih banyak sejumlah pihak belum menjadikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan negara.
BERITA TERKAIT
"Saya akan menerapkan Nawacita jilid II. Saya ingin membantu hingga 2024 tidak disibukkan konflik-konflik ideologis. Oleh karena itu, kita harus memantapkan bangsa ini harus utuh, satu. Pancasila merupakan titik temu, kalimatun sawa. Negara ini dibangun berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945, ittifaqoot wathaniyah," ujar Maruf saat menghadiri pembekalan para calon anggota legislatif Partai Nasional Demokrat (NasDem), di Mercure Ancol, Jakarta Utara. Minggu (2/8).
Meski penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, kata Ma'ruf, tidak otomatis sistem pemerintahan negara adalah khilafah. Sebab, para pendahulu dengan beragam latar agama, suku, sosial, sepakat landasan negara adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sehingga sistem khilafah akan ditolak di Indonesia. Menurutnya, penolakan terhadap sistem khilafah dikarenakan telah menyalahi kesepakatan tentang landasan negara.
"Kenapa khilafah ditolak di Indonesia, apa (khilafah) tidak islami? Islami. Tetapi yang islami itu bukan hanya khilafah, kerajaan juga islami makanya ada Kerajaan Saudi. Bagi kita, umat islam memang bukan negara Islam tapi negara kesepakatan. Ada yang sebut daarul ahdi, ada yang sebut daarul miitsaq oleh karena itu Islam Indonesia Islam kaaffah maal miitsaq, tukasnya.
Dalam acara pembekalan para caleg NasDem, sejumlah tokoh agama dari berbagai organisasi masyarakat menyampaikan paparannya mengenai keberagaman di Indonesia.
Dalam acara itu turut hadir pula Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dan Jaksa Agung M Prasetyo. [noe]
https://www.merdeka.com/politik/nawacita-jilid-ii-maruf-amin-bertekad-tekan-konflik-ideologi.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Nawacita jilid II, Ma'ruf Amin bertekad tekan konflik ideologi"
Post a Comment