Tim, CNN Indonesia | Minggu, 16/09/2018 16:03 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai oposisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno; Partai Gerindra, PKS, PAN dan Partai Demokrat mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda proses rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2019 dan melanjutkan kembali 20 hari mendatang.Ia menuding KPU tidak melakukan verifikasi faktual dalam membuat DPT di berbagai daerah. "Kami menyampaikan di daerah plenonya terburu-buru tanpa verifikasi faktual, apa yang akan terjadi? Potensi pemilih yang terdata ganda dipotong secara terburu-buru tanpa verifikasi. Mereka berpotensi tidak bisa memilih karena tidak tahu ada kegandaan sampai empat lima buah," kata Pipin dalam Rapat Pleno KPU, Minggu (16/9).
Bintang yang dimaksud oleh Hinca adalah sensor yang dipasang oleh KPU untuk data NIK dalam e-KTP yang dapat diakses oleh parpol. Oleh parpol data itu dipakai untuk mengkritisi rekapitulasi DPT dari KPU. Menurut Hinca, sensor itu bentuk pencegahan agar data masyarakat tidak tercecer begitu saja. Namun menurut Hinca, sensor yang dipakai terlalu berlebihan.
"Kita diminta menganalisis tapi datanya tidak lengkap kan susah itu. Kalau kekhawatirannya pada ketidakpercayaan, takut datanya tersebar digunakan tidak pada tempatnya, tadi jalan keluarnya," imbuh Hinca.
KPU Minggu ini menggelar proses rekapitulasi DPT Pemilu 2019. Dalam pleno tersebut, KPU sudah menemukan jumlah DPT nasional sebanyak 187.781.884.
DPT tersebut dihasilkan dari KPU di tingkat kota/kabupaten dan provinsi.</span></span>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Partai Oposisi Desak KPU Tunda Pengumuman Rekapitulasi DPT"
Post a Comment