NEW YORK, iNews.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka masuk zona hijau karena investor tak terlalu mengkhawatirkan eskalasi perang dagang yang kini tengah terjadi antara AS dengan China. Mengutip CNBC, Rabu (19/9/2018), indeks Dow Jones Industrial Average naik 154 poin dengan saham Boeing berperforma paling moncer. Indeks S&P 500 naik 0,1 persen karena penguatan di sektor material dan finansial. Indeks Nasdaq Composite tergelincir 0,2 persen karena saham Facebook, Amazon, Netflix, Alphabet dan Apple melemah. China menampar tarif barang senilai 60 miliar dolar AS pada Selasa. Sebelum itu, Presiden AS Donald Trump telah memberi pungutan atas produk China senilai 200 miliar dolar AS. Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, China menghad api kesulitan lebih besar dalam menjaga ekonomi tetap stabil. "Sangat terintegrasi dalam ekonomi dunia, ekonomi China pasti dipengaruhi oleh perubahan penting dalam konteks ekonomi dan perdagangan global," kata Li. Dia juga menjamin China memiliki alat yang cukup untuk mengelola kesulitan-kesulitan ini. Kekhawatiran perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia telah menjadi duri bagi investor tahun ini karena kondisi tersebut dapat merugikan keuntungan perusahaan. Namun, bursa saham sudah bisa mencatkan kenaikan yang signifikan tahun ini. "Tarif perdagangan akan tetap menjadi perhatian utama tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi para pelaku pasar dan terutama bagi para investor profesional yang tidak pernah mengalami perang dagang di luar apa yang mereka pelajari di perguruan tinggi," kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi di SlateStone Wealth. Pasar saham Asia berhasil naik, dipimpin kenaikan di China dan Jepang. Baik indeks Shanghai Compo site dan Nikkei 225 naik 1,1 persen. Boeing dan Caterpillar membantu mendorong indeks utama AS lebih tinggi pada hari ini. Sebab, keduanya naik lebih dari 1 persen. Kedua perusahaan dipandang sangat terpengaruh sentimen perang dagang karena eksposur luar negeri mereka yang besar. "Jika pasar mulai khawatir bahwa kebijakan Presiden benar-benar membahayakan pertumbuhan ekonomi, penjualan dan laba perusahaan, administrasi akan mengkalibrasi ulang. Itu bekerja dengan baik sekarang, kami tidak yakin itu akan terus tahun depan," kata Palvik. Editor : Ranto Rajagukguk Let's block ads! (Why?) via iNews.id | Inspiring & Informative https://ift.tt/2OzeSDD |
0 Response to "Wall Street Dibuka Menghijau dengan Indeks Dow Naik 154 Poin"
Post a Comment