Search

Warga Palestina Tewas Saat Ditangkap Militer Israel

Jakarta, CNN Indonesia -- Mohammed Khatib, seorang warga Palestina, dilaporkan tewas saat penangkapan oleh militer Israel dalam sebuah penggerebekan di Tepi Barat pada Selasa (18/9) dini hari.

Keluarga Khatib menduga pria 24 tahun itu tewas karena disiksa militer Israel selama proses penangkapan.

"Mereka memasuki kamar Muhamad ketika dia sedang tidur, dan mereka memukulinya dengan kejam dan kami mendengar teriakan," kata adik Khatib, Bashir, kepada AFP, Selasa (18/9).

"Setelah beberapa saat dia terdiam, seorang prajurit membopong dia di punggungnya."

Juru bicara militer Israel mengonfirmasi kematian Khatib namun membantah dia tewas dalam proses penangkapan.

"Militer menangkap seorang warga Palestina yang dicurigai melakukan aktivitas permusuhan di Beit Rima pada malam itu," ucap jubir tersebut.

"Dia ditangkap tanpa kekerasan atau perlawanan dari pihaknya. Dia kehilangan kesadaran dan langsung dirawat oleh militer Israel di tempat kejadian."

Jubir tersebut mengatakan Khatib dinyatakan tewas setelah dibawa ke rumah sakit. Militer tidak menjelaskan lebih rinci tentang alasan penangkapan laki-laki itu.

Beit Rima merupakan sebuah desa di utara Ramallah, Tepi Barat. Aksi kekerasan memang kerap terjadi antara militer Israel dan Palestina, terutama di perbatasan Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Sejumlah kelompok pemerhati hak asasi manusia menuding militer Israel juga tak jarang menangkap warga Palestina secara sewenang-wenang.

Dua bulan pertama di 2018, militer Israel dilaporkan telah menahan sedikitnya 1.319 warga Palestina, 274 orang di antaranya anak di bawah umur.

Menurut data Addameer Prisoner Support and Human Rights Association, hingga Februari 2018 ada sedikitnya enam ribu warga Palestina yang ditahan pihak Israel. (rds/has)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180918181022-120-331201/warga-palestina-tewas-saat-ditangkap-militer-israel

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Warga Palestina Tewas Saat Ditangkap Militer Israel"

Post a Comment

Powered by Blogger.