
Menurut Rommy, pedagang juga tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh barang dagangan karena pasokan selama ini lancar.
"Saya mengecek sejumlah harga sembako, dan sejauh ini setelah bertanya dengan para pedagang, harga-harga stabil dan relatif tidak ada kenaikan harga. Salah satunya adalah bawang merah yang tidak naik sejak Hari Raya Idul Adha lalu yaitu Rp 15 ribu/kg," kata Rommy, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/10/2018).
Memang ada sejumlah barang yang naik, namun tidak signifikan. Salah satunya adalah tomat yang menurut Rommy naik dari Rp 4.000/kg menjadi Rp 5.000/kg.
Rommy menyebut bahwa harga-harga yang stabil ini menunjukkan peran pemerintah yang berhasil mengendalikan harga. Bahkan pemerintah dalam dua bulan terakhir mampu menurunkan harga kebutuhan pokok atau mencatatkan deflasi. Pada September lalu misalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penuruna harga atau deflasi sebesar 0,18%.
"Harga yang stabil ini sesuai dengan data BPS yang menunjukkan deflasi sebesar 0,18%. Hal juga menunjukkan prestasi pemerintah dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok," jelas Rommy.
Rommy menambahkan bahwa pasar tradisional merupakan salah satu cerminan geliat ekonomi masyarakat Indonesia. Karena di pasar inilah mereka umumnya belanja kebutuhan sehari-hari. Stabilnya harga kebutuhan pokok di pasar tradisional juga menunjukkan bahwa masyarakat tidak tetap bisa memenuhi kebutuhan mereka tanpa harus mengeluarkan biaya lebih dari sebelumnya.
Stabilnya harga pangan ini menurut Rommy menunjukkan bahwa penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS beberapa hari ini tidak berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok.
Saksikan juga video 'Ketum PPP Berkostum Gatot Kaca, Sekjennya Arjuna':
(ega/mul) https://news.detik.com/berita/4262378/pantau-harga-sembako-di-pasar-rommy-harga-harga-stabil
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pantau Harga Sembako di Pasar, Rommy: Harga-harga Stabil"
Post a Comment