RAPBN 2019 Dibawa ke Sidang Paripurna Besok

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui rapat bersama Badan Anggaran DPR RI menyepakati draf RAPBN 2019 untuk dibawa ke dalam sidang paripurna yang dijadwalkan hari Rabu (31/10/2018) esok.

Kesepakatan ini diambil setelah pemerintah dan Banggar sepakat terhadap asumsi makro dan target pembangunan berikut postur RAPBN 2019 yang telah dibahas oleh sejumlah panitia kerja sebelumnya secara lebih spesifik.

"Bersama ini, kami tetapkan bahwa pembahasan RAPBN 2019 akan dibawa ke tingkat dua, yaitu rapat paripurna besok pukul 10.00 WIB," kata pimpinan Banggar Azis Syamsuddin sembari mengetuk palu.

Kesepakatan yang diraih mengenai asumsi makro untuk RAPBN 2019 adalah pertumbuhan ekonomi 5,3 persen; inflasi 3,5 persen; nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Rp 15.000; suku bunga SPN 3 bulan 5,3 persen; dan harga minyak mentah Indonesia 70 dollar AS per barrel.

Kemudian lifting minyak bumi rata-rata 775.000 barrel per hari; lifting gas bumi rata-rata 1.250.000 setara minyak per hari; tingkat pengangguran 4,8-5,2 persen; dan tingkat kemiskinan 8,5-9 persen.

Dari seluruh fraksi yang hadir, lima menyatakan setuju terhadap asumsi makro dan postur RAPBN 2019 dengan turut memberikan catatan tertulis. Lima fraksi tersebut adalah PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, Hanura, dan Partai Nasdem.

Sementara tiga fraksi lainnya setuju dengan memberi catatan yang dibacakan langsung di hadapan peserta Banggar, yaitu PAN, PKS, dan Partai Demokrat. Sementara fraksi Partai Gerindra membacakan pandangannya dan memutuskan untuk tidak menyatakan pendapat atas RAPBN 2019.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewakili pemerintah berterima kasih atas tahapan dan proses pembahasan RAPBN 2019 selama ini bersama dengan DPR RI. Dia berharap RUU APBN 2019 bisa segera disahkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

"Semoga besok kita bisa menyelesaikan pembahasan RUU APBN 2019 secara tepat waktu dan berkualitas," tutur Sri Mulyani.

Let's block ads! (Why?)