JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan, partainya tidak bisa hanya berharap coattail effect atau efek ekor jas dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden 2019.
Partai Berkarya merupakan salah partai yang mendukung Prabowo-Sandiaga.
Pernyataan itu disampaikan Badaruddin menanggapi hasil suvei Litbang Kompas yang menunjukkan, PDI Perjuangan dan Gerindra diasosiasikan paling kuat dengan dua pasangan yang menjadi peserta Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Badaruddin mengatakan, para pengurus, caleg, serta kader Partai Berkarya saat ini fokus membenahi internal agar lolos ambang batas parlemen 4 persen.
“Kami fokus pada pemilihan legislatif di mana kewajiban kader untuk meloloskan parliamentary threshold 4 persen, agar partai ini bisa berkiprah ke depan,” ujar Badaroddin kepada Kompas.com, Selasa (23/10/2018).
Badaruddin mengatakan, bukan hal yang mudah untuk mencapai ambang batas 4 persen. Butuh kerja keras dan soliditas internail partai.
"Para pengurus dan caleg di lapangan juga sebagian besar tidak peduli dengan dukungan pilpres Partai Berkarya. Ada juga yang cari titik aman tidak dukung siapa-siapa, diserahkan ke kondisi daerah dan dapilnya,” ujar Badaruddin.
“Bahkan ada juga yang terang-terangan dukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Partai Berkarya secara de facto dukung pasangan Prabowo-Sandi, namun de jure belum. Itu jawaban mereka bila ditanyakan,” lanjut dia.
Badaruddin mengatakan, sikap tertulis dukungan dari Partai Berkarya belum ada dan masih cair terkait Pilpres 2019.
“Jadi dukungan masih cair. Partai Berkarya didirikan oleh para aktivis dan pemerhati pembangunan dengan mengajak keluarga Cendana untuk meneruskan cita-cita dan pikiran Bapak Pembangunan H.M Soeharto yang belum terwujud,” kata Badaruddin.
“Magnet Cendana dengan mataharinya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) sebagai Ketua Umum saat ini adalah modal dasar perjuangan untuk meraih suara pada Pileg 2019,” kata dia.
Ia menekankan, intinya, Partai Berkarya fokus pada perolehan suara untuk pemilu legislatif.
Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas melakukan survai pada 24 September-5 Oktober 2018. Hasil survei menunjukkan, PDI Perjuangan dan Gerindra diasosiasikan paling kuat dengan dua pasangan yang menjadi peserta Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal ini membuat elektoral kedua partai itu ikut meningkat.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/23/14402161/tak-kecipratan-efek-elektoral-prabowo-sandiaga-ini-strategi-partai-berkarya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak "Kecipratan" Efek Elektoral Prabowo-Sandiaga, Ini Strategi ..."
Post a Comment