Search

Tim Sepak Bola Ini Selalu Ditunggu karena Suka Tampil Nyentrik

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 2011, Indonesia tercatat sudah tujuh kali mengirimkan tim sepak bola ke kompetisi Homeless World Cup (HWC) yang diikuti oleh puluhan negara. Sepanjang itu pula, prestasi tertinggi yang pernah diraih Indonesia adalah posisi keempat di akhir kompetisi. Tahun lalu, tim sepak bola Indonesia meraih posisi kelima.

Baca: David Beckham Promosikan Mobil Buatan Vietnam

Meski belum meraih gelar juara atau masuk tiga besar, kehadiran tim Indonesia yang disiapkan Rumah Cemara selalu dinantikan para peserta kompetisi tahunan yang digelar Homeless World Cup Foundation itu. "Indonesia selalu jadi tamu yang ditunggu," kata Aditia Taslim, Direktur Rumah Cemara, kepada Tempo di Bandung, dua pekan lalu. "Karena tim kita selalu tampil atraktif dan bersikap ramah."

Tim Indonesia Homeless World Cup (HWC) 2013 dan Presiden HWC Mel Young berpose di depan stadion Miejski, Polandia. Homelessworldcup.org

Hal itu, kata Taslim, muncul di tulisan-tulisan dan liputan berita mengenai HWC. "Banyak jurnalis di negara tuan rumah yang menuliskan soal keunikan tim sepak bola Indonesia," ujarnya. Apresiasi juga kerap datang dari panitia maupun warga di negara yang menjadi tuan rumah. "Banyak yang memuji tim kita sangat bersahabat."

Tim Indonesia juga sering tampil nyentrik. Dalam kompetisi pada 2013 di Polandia, misalnya, saat acara parade dan pengundian grup turnamen, para pemain tim Indonesia datang dengan berpakaian daerah, seperti beskap, sarung, batik, dan baju kampret. Mereka juga memakai tutup kepala, seperti belangkon, iket Sunda, dan dengan rambut yang diwarnai mencolok. Kehadiran mereka menjadi daya tarik bagi penonton dan tamu lain dalam kompetisi itu. "Berpenampilan unik kemudian jadi tradisi Indonesia setiap kali ikut HWC."

Hal ini menjadi salah satu alasan tim sepak bola Indonesia yang akan tampil dalam HWC 2018 di Meksiko pada November mendatang tak diberi target untuk meraih gelar juara. Berbeda dengan tim sepak bola negara lain yang justru mengirim pemain sepak bola profesional atau anggota tim futsal nasional masing-masing dalam kompetisi ini. "Indonesia hadir di sana untuk memberi pesan penghapusan stigma terhadap kaum-kaum terpinggirkan secara sosial."

Sejak ikut HWC pada 2012, anggota tim sepak bola Indonesia memang selalu beragam. Dalam kompetisi pada 2016 di Glasgow, Skotlandia, kiper tim Indonesia adalah seorang tunadaksa bernama Eman Sulaeman asal Indramayu, Jawa Barat. Terlahir dengan kondisi kaki yang tidak sempurna, dia justru tampil gemilang dan menjadi bintang berkat aksinya. Dia mengantarkan tim Indonesia menempati posisi keempat.

Selain difabel seperti Eman, kata Taslim, tim sepak bola HWC Indonesia selalu melibatkan orang-orang yang mendapat stigma negatif di masyarakat. "Kami pernah mengajak eks narapidana, mantan pengguna narkoba, pengidap HIV, atau anak jalanan," ujarnya. Untuk kompetisi tahun ini, Rumah Cemara menyertakan seorang perempuan pengidap HIV.

Keikutsertaan Indonesia dalam perhelatan ini merupakan inisiatif (almarhum) Ginan Koesmayadi, pendiri Rumah Cemara, pada 2011. Organisasi yang didirikan lima mantan pengguna NAPZA ilegal pada 2003 itu memang peduli terhadap pengidap HIV dan pengguna narkoba. Mereka ditunjuk menjadi mitra Homeless World Cup Foundation di Indonesia. "Kebetulan Rumah Cemara punya program kampanye isu-isu narkoba dan HIV melalui olahraga, salah satunya sepak bola," ujar Taslim.

Baca: AIA Gelar Turnamen Sepak Bola Wanita, 16 Pemain Terbaik ke Asia

Dalam perjalanannya, Rumah Cemara menggelar kompetisi sepak bola bertajuk League of Change di beberapa kota di Indonesia. Tujuannya untuk menjaring bibit pemain sepak bola untuk disatukan dalam tim yang dikirim ke turnamen HWC. Selain skill bermain bola dan latar belakang yang sesuai dengan tema homeless, Rumah Cemara menyeleksi calon anggota tim berdasarkan nilai dan motivasi. "Bagi mereka, sepak bola adalah ajang pembuktian diri. Meski dalam kondisi terpuruk, tetap bisa berprestasi. Ini juga jadi motivasi untuk berubah."

Let's block ads! (Why?)

https://gaya.tempo.co/read/1136271/tim-sepak-bola-ini-selalu-ditunggu-karena-suka-tampil-nyentrik

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tim Sepak Bola Ini Selalu Ditunggu karena Suka Tampil Nyentrik"

Post a Comment

Powered by Blogger.