
Gangguan atas perbedaan pendapat tersebut masih belum diselesaikan sampai dengan pekan kemarin.
Birmingham mengatakan saat ini pihaknya masih berusaha menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut agar kesepakatan perdagangan bebas dengan Indonesia bisa tetap dicapai. "Kami akan berusaha memfinalisasi dan kemudian melakukan penyesuaian supaya kesepakatan perdagangan bebas bisa tetap ditandatangani," katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (18/11).
Ia berharap kesepakatan perdagangan bebas Indonesia-Australia bisa ditandatangani dalam beberapa bulan ke depan. Sebagai informasi, Perdana Menteri Australia Scott Morrison melontarkan gagasan memindahkan kedutaan Australia dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Oktober lalu.
Keputusan tentang pemindahan kedutaan besar Australia ke Yerusalem tersebut diharapkan bisa diambil saat Natal nanti. Sikap tersebut memicu reaksi keras dari Presiden Jokowi. Maklum saja, sejak awal pemerintahannya, Jokowi selalu menyatakan dukungan atas kemerdekaan Palestina.
Birmingham mengatakan sebenarnya Australia tidak ingin mencampuradukkan masalah pemindahan kedutaan besar ke Yerusalem dengan rencana kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia dengan Australia.
"Kami memahami kekhawatiran bahwa Indonesia terkait dengan isu kedutaan sebagai masalah yang cukup terpisah dan tentu saja Australia akan membuat keputusan kebijakan luar negeri kami murni berdasarkan kepentingan nasional Australia," kata Birmingham.
(Reuters/agt)
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181118125720-92-347484/australia-sebut-isu-israel-hambat-perdagangan-bebas-dengan-riBagikan Berita Ini
0 Response to "Australia Sebut Isu Israel Hambat Perdagangan Bebas dengan RI"
Post a Comment